Beranda Daerah Sragen Pengakuan Pelaku Teror yang Nekat Kirim WA Ancaman ke Petugas Medis di...

Pengakuan Pelaku Teror yang Nekat Kirim WA Ancaman ke Petugas Medis di Kedawung Sragen. Motifnya Karena Tergerak Dengar Curhatan Keluarga Positif Covid-19, Ngakunya Hanya Iseng

Kepala UPTD Puskesmas Kedawung II, Eko Windu Nugroho saat menunjukkan tangkapan layar pesan bernada ancaman yang diterima salah satu staff petugas medisnya, Senin (1/6/2020). Foto/Wardoyo
Kepala UPTD Puskesmas Kedawung II, Eko Windu Nugroho saat menunjukkan tangkapan layar pesan bernada ancaman yang diterima salah satu staff petugas medisnya, Senin (1/6/2020). Foto/Wardoyo
Kepala UPTD Puskesmas Kedawung II, Eko Windu Nugroho saat menunjukkan tangkapan layar pesan bernada ancaman yang diterima salah satu staff petugas medisnya, Senin (1/6/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sragen akhirnya mengungkap kasus intimidasi terhadap S (50), petugas medis perempuan di Puskesmas Kedawung yang diancam usai menangani pasien positif Corona atau covid-19.

Pelaku yang berinisial M, mengaku hanya iseng mengirim ancaman via pesan WhatsApp (WA) tersebut kepada S.

Pria yang merupakan almamater salah satu pondok pesantren itu mengaku nekat mengirim ancaman karena terpantik usai mendengar cerita keluarga pasien positif covid-19 berinisial I (23) asal Jenggrik, Kedawung.

“Jadi dia (pelaku) mendengar curhat dari keluarga yang harus menjalani karantina mandiri di rumah. Nah mungkin ada kesalahpahaman dan curhatan itu membuat dia merasa prihatin. Akhirnya nekat mengirim pesan tersebut,” ujar Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (3/6/2020).

Kapolres menguraikan pelaku datang sendiri ke Polres tadi siang untuk memenuhi panggilan pemeriksaan.

Baca Juga :  Diduga Proyek Pengerjaan Bangunan Cagar Budaya Pendapa Petilasan Mangkubumi di Sragen Asal Asalan Baru Dibangun Sudah Ambruk

Di hadapan penyidik Reskrim, pelaku mengaku tidak ada niatan lain tapi hanya iseng saat mengirimkan WA bernada ancaman tersebut kepada S.

Pelaku mengatakan tidak menyangka tindakan tersebut berdampak serius dan kemudian berkembang menjadi sorotan media dan nasional itu.

“Setelah mendengar cerita dari keluarga, kebetulan dia tahu nomor tenaga medis ini, dilakukanlah hal (WA bernada ancaman) tersebut. Tapi dia juga tidak mengira (dampaknya) bisa sebesar itu,” urai Kapolres AKBP Raphael.

Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan antara pelaku dan korban belum pernah bertemu sebelumnya. Pelaku sendiri dinilai cukup kooperatif dan menuruti permintaan petugas untuk menjalani pemeriksaan polisi.

“Jadi hasil penyelidikan mengarah ke pelaku. Kita sampaikan ke dia, dia mau datang ke polres. Jadi tidak ada upaya paksa,” terang Raphael.

Pelaku diperiksa di Polres Sragen bersamaan dengan permintaan keterangan terhadap S tadi siang. Turut dihadirkan pula Kepala DKK Sragen, Hargiyanto yang juga dimintai keterangan sebagai saksi. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.