SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Cerita penderitaan tenaga kerja wanita (TKW) asal Dukuh Ngembat RT 21/10, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen bernama Surani, kembali terkuak.
Setelah mendapat perhatian dan diselamatkan oleh dari tim dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah di Arab Saudi, TKW malang berusia 45 tahun itu kembali membuat pengakuan memilukan.
Ternyata tak hanya disekap tanpa diberi makan, hasil selama 18 tahun bekerja yakni semua perhiasan dan uang tabungannya juga dipreteli dan dihabiskan majikannya yang super kejam.
“Dari keterangannya (Surani) waktu kontak dengan keluarga tadi, selain disekap tidak diberi makan dan tak digaji, perhiasan dan uangnya juga diminta semua oleh majikan. Nah, ini selain mengurus pemulangan, juga nunggu mengurus minta semua harta perhiasan dan uangnya dikembalikan. Termasuk gajinya yang tidak ia terima. Tapi berapa jumlahnya tidak disebutkan dan baru diurus,” papar Kades Mojorejo, Suharno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (27/6/2020).
Surani diselamatkan oleh seorang warga Indonesia bernama Bapak Sofyan yang menjemputnya dari rumah majikannya. Surani kemudian diantar ke KJRI Jeddah untuk proses pemulangan ke Indonesia.
“Alhamdulillah, hari ini tadi kami dapat kabar bahwa Mbak Surani sudah dijemput dan dibawa ke KJRI Jeddah. Tadi sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat sudah tiba di KJRI Jeddah. Kebetulan tadi kami dengan keluarga yang ada di sini kontak langsung dengan Surani dan dia mengabarkan terimakasih karena sudah berhasil keluar dari rumah majikan dan sekarang sudah di KJRI,” urai Suharno.
Meski demikian, Suharno menyampaikan pemulangan Surani masih harus menunggu proses pengurusan harta dan uang miliknya.
Sebab dari pengakuan Surani, semua perhiasan dan uang yang selama ini disimpan, semuanya dikuasai oleh majikan.
“Jadi tinggal mengurus uang dan perhiasan yang diambil majikannya itu,” terang Suharno.
Meski harus menunggu proses, ia setidaknya sudah sedikit senang penderitaan warganya itu sudah tertangani.
Ia berharap persoalan pengurusan harta Surani segera selesai sehingga sesegera mungkin bisa dipulangkan ke Indonesia.
“Mudah-mudahan segera selesai urusannya mengembalikan harta dan perhiasannya itu sehingga bisa segera pulang,” tukasnya.
Sebelumnya, kisah Surani mencuat ketika ia mengunggah video berisi penderitaannya pada Kamis (25/6/2020).
Ia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi itu harus menjadi korban kekejaman majikannya.
Video itu kemudian diupload oleh Ahyar dan kemudian sampai ke pihak keluarga dan pemerintah desa. Dalam curhatnya, Surani mengaku sudah 18 tahun tidak bisa pulang karena tidak diperbolehkan majikannya.
Ia mengaku hanya digaji 1.000 perbulan oleh majikan barunya, anak dari majikannya yang lama dan itu pun tak selalu diberikan.
“Saya sudah 18 tahun tidak bisa pulang. Tidak dibolehkan oleh majikan. Saya jarang dikasih makan, sering dikunci dikamar. Dua hari dikunci di kamar. Saya pingin pulang Pak. Mohon bisa dibantu agar saya bisa pulang,” kata Surani dalam videonya.
Menurut pengakuan Surani, sudah bekerja 18 tahun dengan gaji 1000 setiap perbulan dan sama sekali belum pernah dipulangkan ke kampung halamannya.
Berdasarkan lokasi yang dikirimkan Surani Kamis (25/6/20) berada di Al Samer Jeddah atau tepatnya dijalan Baker bin Salam Al Shouf. Nama majikan perempuan Nafisa Saniyur,majikan laki-laki Sakdi Al harbi. Wardoyo