SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen belum bisa memastikan apakah kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah bisa dimulai pada tahun ajaran baru 13 Juli seperti kalender akademik yang diumumkan Kemendikbud.
Meski demikian, berbagai persiapan menuju ke arah itu, terus dilakukan dengan menyiapkan kebutuhan perangkat protokol kesehatan di sekolah.
Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada wartawan di Sragen beberapa hari lalu.
Ia mengatakan untuk memulai kembali aktivitas KBM di sekolah, Pemkab Sragen masih akan menunggu Kabupaten Sragen masuk dalam zona hijau terlebih dahulu.
Sementara, saat ini, masih ada 10 pasien positif covid-19 yang menjalani perawatan.
Kendati demikian, pihaknya memastikan semua yang dibutuhkan untuk pengamanan di sekolah harus tersedia terlebih dahulu.
Semua sekolah diharapkan sudah siap perangkat seperti thermogun, wastafel dan disterilkan sebelum kenormalan baru KBM diberlakukan.
Sehingga bila kondisi sudah memungkinkan dan sekolah bisa dimulai, paling tidak untuk anak-anak kelas 1 SD dan SMP bisa masuk lebih guna mengenalkan pada lingkungan dan guru di sekolah barunya.
Bupati menguraikan nantinya setiap sekolah SD dan SMP bakal dilengkapi dengan thermogun atau alat pendeteksi suhu tubuh.
Alat ini menjadi salah satu standar dalam new normal atau kenormalan baru menjelang dimulainya lagi sekolah yang ada di Sragen. Pemerintah juga bakal melakukan sterilisasi semua sekolah, yang dimulai minggu ini.
“Untuk masker dan thermogun bagi seluruh SD dan SMP akan kami hitung dulu kebutuhannya berapa,” jelasnya.
Pemkab bakal memberikan masker, thermogun dan disinfektan untuk mensterilkan ruangan kelas.
Sementara sekolah diharapkan menyediakan wastafel untuk cuci tangan murid. Sementara untuk sabun pencuci tangan, bisa dari pengadaan sekolah dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Untuk handsanitizer bisa dari BOS, sebab sudah ada dapat tambahan baru,” pungkasnya. Wardoyo