JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Disambut Tepuk Tangan, Bupati Sragen Sampaikan Batalkan Rencana Perobohan dan Pembongkaran Semua Tugu Perguruan Silat. Kapolres Tekankan Semua Jaga Kamtibmas

Bupati Sragen dan jajaran Forkompida saat memimpin rapat pertemuan mengundang 10 perguruan silat di gedung Paripurna DPRD Sragen, Senin (6/7/2020) petang. Foto/Wardoyo
   
Bupati Sragen dan jajaran Forkompida saat memimpin rapat pertemuan mengundang 10 perguruan silat di gedung Paripurna DPRD Sragen, Senin (6/7/2020) petang. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen akhirnya memutuskan untuk membiarkan semua tugu perguruan silat di Sragen tetap berdiri. Rencana perobohan atau pembongkaran yang sempat terlontar sepekan silam, resmi dibatalkan.

Penegasan itu terungkap dalam rapat jajaran Forkompimda Sragen dengan mengundang pimpinan 10 perguruan silat yang ada di Sragen, Senin (6/7/2020).

Rapat tersebut digelar di ruang paripurna DPRD Sragen dengan dipimpin Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Rapat juga dihadiri Danrem Surakarta, Kolonel Rano Tilaar, Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, Dandim, Ketua DPRD dan unsur Muspida lainnya.

Pimpinan pengurus cabang dan ranting dari semua perguruan silat yakni 10 perguruan yang hadir di antaranya dari PSHT P16, PSHT P17, Kera Sakti atau IKSPI, Cempaka Putih, Perguruan Asad, Kumbang Malam, Pagar Nusa, Tapak Suci, Perisai Diri dan Garuda Sakti.

Baca Juga :  Gerebek Miras Razia Pekat Candi 2024, Warga Sragen Didenda Rp 1 Juta dan Kurungan 1 Bulan oleh Hakim!

Dalam paparannya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menegaskan pihaknya tidak ingin masalah polemik perguruan silat terus berlarut-larut.

Sebab hal itu akan menjadi gangguan Kamtibmas apalagi di tengah situasi Sragen yang akan menghadapi Pilkada.

Menurutnya, dari data yang diperoleh di Sragen ada 187 tugu milik PSHT dan 19 tugu milik perguruan silat IKSPI Kera Sakti.

“Karena saya juga tidak ingin hal ini berlarut-larut akan menimbulkan gangguan Kamtibmas yang berkepanjangan bahwa kebijakan juga ada di bupati. Jadi saya sampaikan saja patung yang sudah ada yang sejumlah 206 dan saat ini sudah pasti berada di sepanjang jalan atau sebagainya kami akan biarkan saja,” papar bupati.

Penyampaian pembatalan perobohan itu langsung disambut tepuk tangan dari para perwakilan perguruan silat yang hadir.

Baca Juga :  Siap-siap! Bupati Yuni Ajak Masyarakat Hormati Hasil Pemilu dan Bersiap untuk Pilkada 2024 Cari Tahu Calon Bupati dan Wabup Sragen

Kendati tidak ada perobohan, Bupati menekankan dan berharap seluruh warga perguruan silat agar bisa memelihara dan patung atau tugu menjadi tanggung jawab bersama.

Jika nanti tetap menimbulkan permasalahan, ia meminta semua mempunyai kewajiban dan forum yang akan dibentuk yang akan memutuskan apakah akan menjadi sumber permasalahan atau perlu dilakukan tindakan tegas.

“Nanti silakan dibicarakan dalam forum yang akan dibentuk,” lanjutnya.

Sementara, Kapolres AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menyampaikan pertemuan mengundang 10 pimpinan dan pengurus perguruan itu diharapkan ke depan semua pihak bisa mengedepankan keamanan dan ketertiban di Sragen.

“Kita berdialog dan berdiskusi untuk keamanan dan ketertiban masyarakat Kabupaten Sragen. Ke depan kami dari aparat keamanan dibantu oleh TNI dan Batalyon Infanteri tidak pernah bosan untuk menjaga stabilitas dan Kamtibmas di Sragen,” paparnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com