SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mengganasnya serangan hama tikus di wilayah Sragen, tak hanya memakan korban jiwa. Seorang petani di Dukuh Ngemplak, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, Suwardi (55) terpaksa harus kehilangan sepeda motornya saat ditinggal berburu tikus di sawahnya.
Sepeda motor Yamaha Jupiter keluaran tahun 98an itu amblas saat diparkir di jalan tengah sawah Nyawak-Ngemplak, Sidoharjo, Jumat (24/7/2020) malam.
Data yang dihimpun di lapangan, kejadian bermula ketika korban yang berdomisili di Dukuh Ngemplak RT 5, berniat berburu tikus di sawahnya. Serangan hama tikus yang merusak tanaman padinya memaksanya tiap malam bergerilya memburu dan membasmi tikus.
Termasuk pada malam kejadian. Dia berangkat dengan sepeda motornya. Sesampai di lokasi, motor diparkir di jalan tengah sawah tanpa dikunci setang.
“Lalu, dia ke sawahnya dan ngoyak tikus. Waktu mau pulang, sekitar Isyak, dia kaget sepeda motornya sudah tidak ada di lokasi parkir. Saya kebetulan juga pas di sawah ngoyak tikus. Cuma sawah saya agak di timur, jarak beberapa petak,” papar Suwarno (50) tetangga korban kepada JOGLOSEMARNEWS.COM Sabtu (25/7/2020).
Mendapati motornya raib, Suwardi kebingungan. Sempat menanyakan ke beberapa petani yang ada di sawah, semua tak mengetahui siapa yang telah mengambilnya.
Yakin motor sudah diembat maling, Suwardi pun hanya bisa pasrah dan merelakan.
“Memang nggak lapor polisi. Katanya hilang ya sudah,” tuturnya.
Kasus hilangnya motor Suwardi kian menambah panjang derita petani akibat serangan hama tikus. Pagi harinya, seorang petani asal Dukuh Gonggangan, Bendo, Sukodono, Citro Dikromo (77) ditemukan tewas akibat kesetrum kabel jebakan tikus di sawahnya.
Almarhum ditemukan tak bernyawa dengan telapak tangan menghitam bekas terbakar setrum sekitar pukul 03.00 WIB.
Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , Mbah Citro menjadi korban tewas ketujuh di tangan jebakan tikus beraliran listrik yang terjadi di beberapa wilayah Sragen selama kurun 6 bulan terakhir. Wardoyo