Beranda Nasional Jogja Mbah Lindu Berpulang, Netizen Twitter Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Sosok Penjual Gudeg...

Mbah Lindu Berpulang, Netizen Twitter Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Sosok Penjual Gudeg Legendaris Yogyakarta

Tangkapan layar ucapan belasungkawa di Twitter atas meninggalnya Mbah Lindu. Foto: Twitter

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Gudeg Mbah Lindu sudah menjadi salah satu legenda kuliner di Yogyakarta. Kini sosok Mbah Lindu telah berpulang di usia 100 tahun.

Mengutip dari Liputan6.com, Mbah Lindu mengembuskan napas terakhirnya, Minggu (12/7/2020) sore. Bersamaan dengan itu, kabar berpulangnya Mbah Lindu pun terdengar di seantero jagad maya Indonesia. Netizen Twitter pun ramai mengucapkan belasungkawa.

Kabar meninggalnya Mbah Lindu telah menuai reaksi netizen, hingga Senin (13/7/2020), telah ada lebih dari 11.000 twit yang menyebut nama Mbah Lindu. Banyak di antaranya mengucap belasungkawa.

“Sugeng tindak Mbah Lindu, yuswa 100 tahun. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun,” tulis akun @arieparikesit.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sugeng tindak Mbah Lindu, maturnuwun sudah membersami Jogja sejak zaman penjajahan sampai sekarang hingga kota ini dikenal dengan kota Gudeg selain kota Pelajar. Mugi Mbah Lindu pinanggih kaswarga jati,” tulis akun @andimahfu_ri.

Baca Juga :  Kejahatan Jalanan Terjadi Lagi di Jogja, Satu Orang Alami Luka Bacok

“Nderek belasungkawa awit sedanipun Legenda kuliner Jogja, Mbah Lindu..” tulis akun @fajaris95.

Bagi para penikmat kuliner Kota Gudeg, sosok Mbak Lindu sudah pasti tak asing di telinga. Ia telah menjadi penjual sajian gudeg selama puluhan tahun hingga namanya tersohor seantero negeri.

Gudeg Mbah Lindu bisa ditemui di Jalan Sosrowijayan, tak jauh dari kawasan wisata Malioboro. Meski kini yang berjualan adalah penerusnya, rasa sajian gudeg Mbah Lindu dikenal tidak pernah berubah.

Semasa aktif berjualan, Mbah Lindu disebut sudah membuka lapak dagangannya sejak pukul 05.00 WIB pagi hingga pukul 10.00 WIB.

Dia berjualan dengan cara sederhana, duduk mengemper dengan aneka panci berisi lauk dan nasi di sekelilingnya.

Cara penyajian gudeg Mbah Lindu pun masih sangat sederhan, yakni dengan bungkus daun pisang dan ditusuk dengan lidi.

Baca Juga :  Setelah Boyolali, Kalangan Buruh di DIY Sebut, Kenaikan UMP 6,5 Persen Tak Mencukupi KHL di Yogyakarta

Diceritakan jika Mbah Lindu sudah mulai berjualan gudeg sejak sebelum zaman penjajahan Jepang. Saat itu dirinya masih berjualan dengan cara berkeliling berjalan kaki dari rumahnya di Klebengan.

Kisah Mbah Lindu juga pernah diabadikan dalam serial Street Food yang ditayangkan di Netflix.