JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Mendadak Pindah dari Penggali Tanah ke Pendorong Angkong, Triyanto Selamat dari Musibah Longsor Kemuning

Lokasi longsor di Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar ditutup garis polisi. Foto/Beni Indra
   
Lokasi longsor di Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar ditutup garis polisi. Foto/Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Selalu saja ada cerita dibalik sebuah musibah. Seperti musibah tanah longsor yang terjadi di Dusun Ngetrep, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jateng pada Kamis (30/07/2020).

Seperti kisah yang dialami Triyanto (29) , salah satu korban selamat dari musibah tanah longsor. Triyanto yang merupakan salah satu dari 7 orang pekerja buruh bangunan pada pembuatan talud rumah. Ia selamat, sedangkan satu temannya Ngadiman (60) tewas terkubur longsoran tebing setinggi 8 meter. Sementara 4 pekerja lainnya alami luka-luka.

Triyanto terhindar dari musibah setelah dirinya berpindah posisi bukan sebagai penggali tanah dan berpindah sebagai pendirong angkong.  Awalnya, pada hari sebelumnya Triyanto bertugas di bagian penggali tanah untuk tempat cakar ayam pembangunan talud. “Tetapi pas musibah berlangsung, dia beralih sebagai pendorong angkong,” ungkap Kadus Ngetrep, Harsono yang juga teman dekat Triyanto.

Pada pagi itu sekitar pukul 10.00 WIB detik-detik terjadi musibah, dirinya baru saja mengambil tanah yang digali dinaikkan ke angkong, selanjutnya didorong keluar lokasi penggalian menuju tempat pembuangan tanah.

“Hanya hitungan tak ada lima menit begitu angkong didorong keluar dan sampai di tempat pembuangan, tiba-tiba suara keras gemuruh tebing longsor langsung mengubur temannya,” ujar Harjono menceritakan ulang kejadian.

Dikatakan Harsono, meski Triyanto selamat dari longsoran tebing namun sesaat dia sempat shock melihat temannya di bawah menjadi korban terkubur. Sedang yang lainnya merintih kesakitan hingga suasana kalut. “Triyanto sekian detik melamun, kaget seakan tidak percaya kejadian tersebut,” tandasnya.

Sejurus kemudian setelah semua selesai evakuasi dan suasana relatif kondusif Triyanto menceritakan kejadian itu hingga detik-detik dia terselamatkan. “Andai hari itu saya tidak pindah posisi saya tidak tahu apa jadinya karena posisi sebelumnya Triyanto lebih sering turut menggali tanah untuk cakar ayam talud itu,” imbuhnya.

Dijelaskan oleh Harjono , bahwa Triyanto memilih pindah posisi mendadak karena rasanya ada sesuatu yang membuatnya berubah pikiran.(Beni Indra)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com