JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Pasar Gemolong Sragen Ditutup, 1.081 Pedagang Diminta Isolasi Mandiri di Rumah Selama 5 Hari. Buntut 2 Pedagang Terpapar Covid-19 dan Satu Pedagang Suspect

Ilustrasi pedagang pasar. Foto/Wardoyo
ย ย ย 
Ilustrasi pedagang pasar. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memutuskan bakal menutup Pasar Gemolong selama lima hari. Penutupan dilakukan buntut adanya pedagang terkonfirmasi virus Corona (Covid-19).

Sebanyak 1.081 pedagang yang ada di pasar Induk Gemolong itu diminta melakukan isolasi mandiri di rumah selama lima hari penutupan.

Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 yang sempat menerpa dua orang pedagang dan satu orang pedagang diketahui suspect covid-19.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sragen, Tedi Rosanto mengatakan total ada 1.081 pedagang baik kios, los dan oprokan yang ada di Pasar Gemolong.

Ia menyebut sesuai hasil kesepakatan dengan paguyuban pedagang, penutupan akan dilakukan mulai Rabu (22/7/2020) dinihari hingga Senin (27/7/2020) dinihari.

“Sudah kami sosialisasikan kepada seluruh pedagang. Ada waktu satu hari besok, untuk mempersiapkan penutupan. Terutama untuk mengangkut bahan dagangan yang tidak tahan lama yang sempat minta waktu untuk mengangkut dagangan pulang. Akhirnya disepakati pasar akan ditutup mulai Rabu (22/7/2020) dinihari,” papar Tedi.

Baca Juga :  Geger, Petani di Desa Baleharjo Sragen Tewas Kesetrum Listrik di Area Persawahan Dengan Kondisi Mengenaskan

Pihaknya meminta pedagang agar melakukan isolasi mandiri di rumah dengan melakukan kegiatan lain yang produktif.

Sementara itu momentum penutupan pasar akan digunakannya untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara masif.

“Kerjasama dan kepedulian semua pihak di Pasar Gemolong sangat dibutuhkan, agar keberadaan pasar benar-benar dapat disterilkan dulu. Mudah-mudahan pas dibuka lagi Senin mendatang, sudah tidak ada yang positif lagi,” urainya.

Kepastian penutupan Pasar Gemolong disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, usai menggelar rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, bersama dinas terkait, Senin (20/7/2020).

Penutupan dilakukan untuk menekan resiko penularan serta memudahkan penyemprotan disinfektan di seluruh sudut pasar.

“Ada satu orang pedagang dari Pasar Gemolong yang terkonfirmasi positif Covid-19, satu mengarah positif dan satu suspect. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan berkoordinasi dengan para pedagang untuk menutup sementara pasar Gemolong dan melakukan sterilisasi secara masif,” ujar Yuni kepada wartawan, Senin (20/7/2020).

Baca Juga :  Geger di Jembatan Gunung Kemukus Sragen, Warga Menemukan Pria Tanpa Identitas Dalam Kondisi Sakit, Polisi Dibantu Warga Lakukan Evakuasi

Yuli melanjutkan, pedagang positif Covid-19 berjenis kelamin perempuan berusia 64 tahun.

Sebelumnya pasien ini berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD dr. Soeratno Gemolong. Sementara hasil swab positif Covid-19 keluar pada Minggu (19/7/2020).

“Tracing sudah kita lakukan. Pedagang yang satu blok dengan pasien positif besok akan kita swab. Jumlahnya 15 pedagang,” terangnya.

Menurutnya Yuni, penutupan pasar diperlukan agar proses sterilisasi berjalan efektif. Penutupan juga mengurangi resiko penularan baik ke pedagang lain maupun pembeli.

“Kalau penyemprotan disinfektannya hanya dilakukan sore dan keadaan pedagang juga ada, tidak akan mungkin efektif,” tambahnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com