SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski di tengah badai pandemi covid-19, semangat dan kemeriahan HUT ke-75 Kemerdekaan RI agaknya tak terpengaruh di Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Terbukti, warga di 26 rukun tetangga (RT) yang ada di desa itu, sangat antusias untuk berkreasi memoleh lingkungan masing-masing demi memeriahkan hari jadi NKRI tercinta.
Meski hanya mengandalkan peralatan sederhana, semangat kegotongroyongan warga mampu menyulap lingkungan di desa itu berubah indah dan bertabur kreasi. Hal itu tampak saat dilakukan malam penilaian lomba kebersihan, kerapian dan keindahan (K3) antar RT yang dilangsungkan Senin (17/8/2020) malam tadi.
Pantauan di lapangan, hampir semua lingkungan RT tampil bersolek dan dihias warna-warni. Deretan lampu, lampion, hingga alat penerangan tempo dulu macam lampu sentir, tampak menghiasi jalan-jalan di kampung itu.
Beberapa RT juga menonjol dalam menciptakan kreasi ornamen bernuansa perjuangan kemerdekaan. Di antaranya RT 20 yang membuat replika TNI dan Polri di pos ronda. Kemudian taman untuk selfie yang bermandikan cahaya lampu.
Tak mau kalah, RT 21 yang ada di sebelahnya juga memoles habis lingkungan dengan berbagai pernak-pernik menarik. Di antaranya replika pesawat terbang merah putih, helikopter, hingga memajang foto puluhan pahlawan nasional di sudut jalan.
Di RT lainnya yakni 22, tim penilai juga dibuat takjub dengan kreasi tank tempur, jet tempur hingga meriam dengan moncong dari kukusan. Meski berbahan sederhana, kreasi mereka tampak mirip dan cukup unik.
“Kami juga kaget. Antusiasne warga luar biasa di kebayanan Popongan ini. Meski hadiahnya mungkin nggak seberapa, warga guyub rukun tiap malam lembur untuk membersihkan dan memperindah lingkungannya. Kalau nggak kompak, susah Mas bisa jadi indah begini,” ujar Kadus wilayah Popongan di sela mendampingi penilaian.
Ketua RT 9, Kartini misalnya. Ia menuturkan butuh waktu satu minggu untuk menggerakkan warganya kerjabakti memoles lingkungan RT-nya menjadi bersih dan kini berhiaskan lampu warna-warni.
“Saya kebetulan RT baru dan kami memang ajak warga kompak. Semua ditangani gotong royong. Semua hiasan pakai bambu milik warga sendiri. Lampunya kita ambilkan sebagian dari dana kas RT dan sebagian iuran sukarela. Alhamdulillah warga sangat kompak, bahkan mereka tiap malam habis Isya lembur untuk ngerjakan menghias lingkungan kadang sampai jam 23.00 WIB. Karena kalau siang mayoritas warga kami kerja di sawah. Harapannya semoga bisa dapat juara biar warga tambah semangat,” tutur Ketua RT perempuan itu.
Penilaian lomba K3 tadi malam dilakukan oleh tim yang terdiri dari perwakilan desa, kecamatan, Koramil dan Polsek. Sekcam Ngrampal Endang Widayanti juga ikut terjun dalam tim penilai mewakili camat.
Anggota DPRD Sragen asal Ngrampal, Tono juga tampak antusias mengikuti prosesi penilaian di 26 RT. Kepada wartawan, Tono menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan antusiasme warga di 26 RT di Desa Klandungan.
Menurutnya, meski situasi pandemi, tak menyurutkan tekad warga untuk bergotong royong mempercantik dan memperindah lingkungan demi menyambut HUT RI ke-75 ini.
“Masyarakat juga tetap mematuhi protokol kesehatan. Antusiasme warga luar biasa. Semangat ini yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Mereka rela lembur dan gotong royong demi memperindah lingkungannya agar bisa jadi yang terbaik. Ada pandemi pun, semangat kekompakan dan gotong royong warga tak kendor,” urainya.
Legislator asal Partai Nasdem kelahiran Kebonromo itu menyampaikan untuk lomba K3, prioritas penilaian ada di kerapian, kebersihan dan keindahan lingkungan.
Ia sangat berharap semangat besar dan motivasi tinggi warga Klandungan itu bisa menular ke desa-desa lain. Tahun depan, ia bahkan mendorong agar Desa Klandungan bisa ikut lomba desa tingkat kabupaten.
“Apalagi di sini juga banyak potensi desanya. Mulai dari kerajinan, produk makanan olahan dan kreativitas warga lainnya,” tukasnya.
Kades Klandungan, Sukarsono menyampaikan lomba K3 itu digagas untuk membangkitkan semangat gotong royong warga dalam memeriahkan HUT RI. Pihaknya tak mengira, animo warga di 26 RT sangat luar biasa kendati hadiah yang disediakan terbilang tak seberapa.
“Lomba K3 ini sebenarnya hanya untuk menstimulasi warga agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, keindahan dan kerapian. Ternyata sambutannya sangat bagus, semua RT gumregah memoles lingkungan dengan luar biasa. Bahkan sampai lembur-lembur. Hadiahnya nanti uang pembinaan, dan nanti RT yang juara akan dapat prioritas program dana pemberdayaan misalnya mereka mengajukan kelompok ternak. Nanti kita bantu 10 ekor kambing, alokasinya dari dana desa tapi masih tahun depan. Programnya nanti diusulkan di Musrenbangdes setelah itu baru direalisasikan tahun depan. Supaya RT dan warga bersemangat menggali dan memberdayakan potensi di RT masing-masing,” tuturnya.
Ia juga salut lantaran semua kegiatan di RT dilakukan tanpa sokongan dana dari Pemdes. Hal itu dikarenakan anggaran di desa saat ini memang hampir sebagian besar sudah tersedot untuk penanganan dan pencegahan covid-19.
“Alhamdulillah, antusias warga sangat mendukung sekali. Jiwa guyub rukun untuk mbangun wilayah masing-masing sangat tinggi dan semua berlomba membuat kreasi terbaik. Ini sudah dua kali kita gelar lomba K3. Rencananya berlanjut terus tiap tahun dan ini juga ada piala bergilirnya dari Pemdes karena selain K3 masih ada lomba senam, lomba voli, dan tumpengan. Nah di akhir lomba nanti akan diumumkan RT yang dapat piala bergilirnya,” tandasnya. Wardoyo