
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski sudah dicanangkan hijrah sebagai wisata religi, obyek wisata Makam Pangeran Samudera Gunung Kemukus di Sumberlawang Sragen ternyata belum sepenuhnya bisa lepas dari aktivitas beraroma esek-esek.
Obyek wisata yang berada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang itu tetap masih dihiasi oleh aktivitas maksiat.
Kemunculan wanita penghibur masih banyak dijumpai berada di sekitaran kompleks wisata tersebut. Fakta itu terlihat saat malam satu suro, Kamis (20/8/2020) malam hingga dinihari
Pantauan di lapangan, para wanita penghibur itu banyak bermunculan di warung-warung sekitar areal makam Pangeran Samudera.
Hanya bedanya, penampilan mereka terlihat tak terlalu vulgar seperti beberapa tahun silam. Sebagian bahkan terlihat mencoba berkamuflase mengenakan pakaian agak tertutup.
“Masih banyak Mas. Di warung-warung kopi itu hampir sebagian besar ada cewek-ceweknya. Dan mereka memang menyediakan jasa gituan. Hanya saja sekarang nggak terang-terangan kayak dulu kan pada jejer-jejer dan mangkal di pinggir-pinggir jalan. Sekarang mereka ngetem di warung-warung itu dan pakaiannya nggak seterbuka dulu. Tapi aslinya ya gituan,” papar Rian (29) salah satu warga Sumberlawang, Sragen kepada wartawan di lokasi Gunung Kemukus, Kamis (20/8/2020) dinihari.
Keberadaan wanita-wanita yang diduga sebagai pramunikmat itu terlihat berada di warung sepanjang jalan menuju ke arah makam dari sisi utara maupun barat kompleks makam.
Salah satu tokoh di Desa Pendem, HAR (45) juga tak menampik bahwa kompleks sekitaran makam Pangeran Samudera memang masih banyak dihuni wanita-wanita penghibur.
Mereka banyak muncul saat malam Jumat yang menjadi malam ramai para pengunjung. Termasuk malam satu suro kemarin yang menjadi malam puncak ritual di Gunung Kemukus.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]