SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi bunuh diri yang terjadi di Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen Selasa (25/8/2020) petang menguak fakta lain.
Aksi gantung diri yang dilakukan oleh seorang nenek yang kerap disapa Mbah Ikem (77) itu ternyata dilakukan di pohon adem mati.
Tak banyak yang tahu, kenapa nenek renta asal Dukuh Wonotolo RT 24, Desa Gesi, Sragen itu memilih pohon adem mati untuk mengakhiri hidupnya.
Yang jelas, nenek malang itu memang sudah ditemukan tak bernyawa menggantung di sebuah pohon di sawah tegalan dukuh setempat.
“Korban menggantung di pohon adem mati. Pohonnya batangnya agak kecil. Warga di situ menyebutnya pohon adem mati,” papar Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko, Rabu (26/8/2020).
Teguh menguraikan korban ditemukan tak bernyawa sekira pukul 17 30 WIB. Korban menggantung dengan tali senar warna oranye yang ditambatkan di dahan pohon adem mati di kebun belakang rumah salah satu warga.
Perihal motif bunuh diri itu, Teguh menyebut diduga kuat karena depresi penyakit yang lama tak kunjung sembuh. Selama ini korban tinggal bersama cucunya di rumah.
“Dugaannya karena depresi karena penyakitnya,” tukas Iptu Teguh.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Karena keluarga sudah menerima sebagai musibah, jenazah korban langsung diserahkan kepada kerabat untuk dimakamkan.
Data yang dihimpun di lapangan, aksi bunuh diri itu diketahui sekitar pukul 17.30 WIB. Korban diketahui menggantung dengan seutas tali senar warna kuning tua yang ditambatkan di dahan pohon.
“Tadi tahunya sudah ramai-ramai kalau Mbah Ikem ditemukan nggantung. Nggantungnya di pohon dekat sawah belakang rumah pakai tali senar,” papar Har, salah satu warga setempat.
Korban diketahui berumur sekitar 70 tahun. Saat ditemukan kondisinya sudah tidak bernyawa dalam posisi menggantung.
Korban mengenakan baju warna putih dan kain jarik. Tak lama berselang, tim Polsek, Koramil dan warga langsung tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban.
“Kalau pemicunya apa kami nggak tahu,” tukasnya.
Saat ini tim masih menginensifkan olah TKP dan identifikasi. Setelah dievakuasi jasad nenek malang itu dilakukan identifikasi. Wardoyo