Beranda Daerah Karanganyar 2 Orang Saksi Diperiksa Terkait Kasus Pembajakan Akun WA Bupati Karanganyar Juliyatmono....

2 Orang Saksi Diperiksa Terkait Kasus Pembajakan Akun WA Bupati Karanganyar Juliyatmono. Kasat Reskrim Sebut Pelakunya Sindikat, Melibatkan Banyak Orang!

Tangkapan layar isi chat dari Akun WA Bupati Karanganyar setelah dibajak oknum tak bertanggungjawab. Foto/Beni
Tangkapan layar isi chat dari Akun WA Bupati Karanganyar setelah dibajak oknum tak bertanggungjawab. Foto/Beni

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Polres Karanganyar masih mengintensifkan penyelidikan untuk mengusut tuntas kasus pembajakan akun whatsapp (WA) pribadi Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Namun, Polres memastikan bahwa pelaku pembajakan diduga kuat adalah sindikat dengan pelaku banyak orang. Hal itu diungkapkan Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi melalui Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Tegar Satrio Wicaksono, Minggu (6/9/2020).

“Masih kita dalami dan selidiki,” paparnya dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (6/9/2020).

Kasat menguraikan sejauh ini penyidik sudah memeriksa dua orang saksi. Mereka adalah dua orang yang sempat mentransfer uang seusai menerima pesan dari akun yang sudah dibajak pelaku.

Dua orang itu total mentransfer uang sebanyak Rp 8 juta. AKP Tegar menguraikan dari hasil penyelidikan sementara, kasus pembajakan itu melibatkan sindikat.

“Mereka sindikat dan melibatkan banyak pelaku. Ini masih kita dalami terus. Dua saksi sudah kita periksa,” terangnya.

Sebelumnya, Bupati Yuli mengatakan sama sekali tak menyangka bakal ada oknum yang menjahili dan memanfaatkan akun WA miliknya untuk melakukan penipuan.

Kepada wartawan, Yuli menceritakan kejadian berawal ketika pukul 14.30 WIB kemarin, dirinya dalam perjalanan pulang dari kegiatan di Tawangmangu.

“Sekitar jam 14.30 WIB sore itu, ada WA masuk ke HP saya. WA itu menggunakan nama petinggi partai Golkar juga salah satu Ketua Komisi di DPR RI inisialnya D. Fotonya di DP juga ada namanya beliau,” paparnya.

Baca Juga :  Tim Hibah MBKM UNS Gelar Seminar Kupas Tuntas Kendala Implementasi SIPD RI di OPD se-Kabupaten Karanganyar

Kemudian dari WA itu mengirim pesan bahwa akan dibuat WhatsApp Group covid- 19 dan bupati akan dimasukkan dalam grup itu. Ada petunjuk untuk memasukkan kode sebagai verifikasi.

Serta merta, bupati mengaku sama sekali tak menaruh curiga. Dalam benaknya, ia berfikir karena masa  pandemi, WA grup itu dianggapnya untuk memantau perkembangan covid-19 dan sebagainya.

“Saya dapat kode, sekali memasukkan waktu itu memang salah. Dan dijawab lagi kodenya salah. Itu makin meyakinkan saya seolah-olah ini memang benar. Terus ada balasan kode dan saya masukkan kodenya betul seperti dalam sms. Ya sudah itu saja,” urainya.

Keanehan baru ia rasakan ketika selang
2 jam kemudian, akun WA-nya mendadak tak bisa digunakan. Kecurigaannya menguat ketika satu dua kemudian muncul ada yang menggunakan WA atas namanya untuk meminta uang.

Modusnya meminta bantuan atau pinjaman uang dikirim ke rekening tertentu.

“Serta merta jreettt langsung saya melalui berbagai cara saya tulis di FB bahwa WA saya sedang dibajak orang tidak dikenal. Kalau ada yang menerima pesan WA, abaikan saja jangan dilayani. Sore itu juga saya langsung laporkan ke polisi,” tukasnya.

Baca Juga :  Tim Hibah MBKM UNS Gelar Seminar Kupas Tuntas Kendala Implementasi SIPD RI di OPD se-Kabupaten Karanganyar

Menurut bupati, sudah ada 2 orang yang terjebak dan mengirimkan uang sebesar total Rp 8 juta. Dalam pesan WA yang disebar oknum pembajak, modusnya minta tolong dipinjami uang antara Rp 3-5 juta dan diminta transfer rekening.

Saat ini kasus itu sudah dilaporkan dan ditangani Polres Karanganyar. Wardoyo