JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perwakilan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Eva Sri Diana membantah anggapan sementara pihak bahwa merebaknya virus Corona sebagai bagian dari konspirasi dari kalangan medis.
Pasalnya, sudah ratusan tenaga kesehatan gugur karena terinfeksi virus ini saat bertugas.
“Ratusan nakes yang gugur menunjukkan bahwa Covid-19 itu bukan konspirasi kami para dokter, bukan konspirasi tenaga kesehatan. Tetapi itu adalah fakta yang memang harus kita hadapi bersama,” kata Eva dalam acara peluncuran pusara digital bagi tenaga kesehatan, Sabtu (5/9/2020).
Catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sekitar 100 nakes meninggal selama enam bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Sementara menurut data Lapor Covid-19, sudah lebih dari 150 nakes yang wafat karena terinfeksi Covid-19 dalam setengah tahun ini.
Eva menyebut, ratusan nakes yang gugur bukan sekadar angka.
“Setiap satu angka memiliki jiwa, harapan dan cita-cita. Setiap satu angka memiliki keluarga, sanak saudara dan teman-teman yang sangat mencintai mereka,” ujar Eva sambil terisak.
Setiap kali mendengar satu per satu rekan sejawatnya gugur, ujar Eva, ia pun sebetulnya gentar dan merasa takut. “Kami juga punya keluarga, tapi sebagai dokter, kami teguh memegang sumpah bahwa kami akan melayani pasien sampai titik darah penghabisan,” ujarnya.
Ratusan nyawa yang melayang dari dokter meninggal ini, ujar Eva, hendaknya menyadarkan masyarakat untuk taat menjalankan protokol kesehatan agar mengurangi beban para tenaga medis.
Kepada pemerintah, Eva berharap kebutuhan mereka akan alat pelindung diri atau APD dicukupi karena para nakes merupakan garda terdepan melawan Covid-19.