SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Jajaran aparat Polresta Solo kembali menangkap dua pelaku kasus penyerangan dan penganiayaan dalam acara midodareni di rumah Habib Umar Assegaf di Kampung Mertodranan Rt 1/1 Kel/Kec Pasar Kliwon, Solo, beberapa waktu lalu.
Keduanya masing-masing berinisial W alias L (42) dan M alias M (45). Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan keduanya ditangkap secara berurutan yakni 18 dan 19 September kemarin.
“Dua pelaku ini berhasil kita tangkap setelah mengembangkan keterangan dari delapan pelaku yang sebelumnya kita amankan. Kedua tersangka saat ini ditahan di Rutan Polresta Surakarta,” kata Ade Safri di dampingi Kasatreskrim AKP Purbo Adjar Waskito kepada awak media, Senin (21/09/2020).
Ade memaparkan, kedua pelaku tersebut sempat melarikan diri keluar kota. Selanjutnya, jajaran Polresta Solo terus melakukan penyidikan hingga akhirnya mengamankan W warga Bibis Baru, Banjarsari, yang kesehariannya petugas parkir. Sementara M yang tinggal di Nayu Timur, Nusukan, Banjarsari diduga ikut melakukan kekerasan.
Dengan tertangkapnya W dan M, kini total sudah 10 pelaku yang diamankan. Sementara delapan pelaku berkasnya sudah lengkap dan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta dan kemudian disidangkan.
“Kami akan terus memburu pelaku lainnya di manapun berada. Mereka kami imbau untuk menyerahkan diri atau kita tindak dengan cara kita,” tegas mantan Kapolres Karanganyar tersebut.
Tak hanya kedua pelaku, polisi juga turut mengamankan barang bukti yang disita dari mereka berupa celana jeans biru, jaket merah, sebuah helm, celana panjang siwal (cingkrang) cream dan Yamaga GT Mio AD 5990 YU.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi kekerasan dan penyerangan pecah di Kampung Mertodranan Rt 1/1 Kel/Kec Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (08/08/20) petang menjelang Maghrib. Sejumlah orang dikabarkan terluka setelah sebuah rumah di Pasar Kliwon tersebut digeruduk segerombolan orang.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat keluarga almarhum Assegaf bin Jufri menggelar acara midodareni atau tradisi doa bersma sebelum pernikahan. Namun mendadak, muncul puluhan orang yang mendatangi lokasi tersebut.
Rekaman video kejadian itupun tersebar dan terlihat puluhan orang itu berteriak takbir saat mendatangi lokasi acara. Aparat kepolisian pun langsung turun tangan dan tiba di lokasi. Prabowo