PALEMBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seorang Gadis Remaja berinisial PR (17) dikeroyok empat orang setelah dituding sebagai pelakor.
Kejadian tersebut kini telah dilaporkan oleh tim kuasa hukum LBH MUSI ke Polsek IT I Palembang, Sumatera Selatan. Terlapor diketahui berinisial RS (48) dan ketiga pelaku lainnya disebut anak-anak terlapor.
Direktur LBH MUSI Achmad Azhari SH bersama rekannya Muhammad Fikri SH dan Ardanil SH menceritakan kronologis kejadiannya. Menurut dia, kliennya didatangi pelaku pada Sabtu (19/9/2020) di tempat dagangnya, Pasar Kuliner 16 Ilir, tepatnya di bawah Jembatan Ampera sekira pukul 09.30 WIB.
“Terlapor datang dengan tiga anaknya bisa karena korban tidak ada mereka merusak semua dagangan di sana. Saat korban datang keempat terlapor melakukan pengeroyokan. Muka klien saya disilet untung dia berhasil menutupi dan kena dibagian tangan,” ungkap Achmad Azhari, Kamis (24/9/2020).
Diakuinya pihaknya telah melaporkannya ke polisi dengan nomor SRRLP/230-N/IX/2020/Sumsel/Restabes/SekIT1.
Dijelaskannya kliennya masih di bawah umur pelaku pun ditudingkan sebagai pelakor membuat kasus sempat viral di dunia maya.
“Kasus ini viral karena klien kami juga disebutkan sebagai pelakor. Hal itu makanya kami juga tidak senang karena membuat nama baik klien kami terganggu. Apa lagi korban adalah anak di bawah umur tidak paham soal pelakor. Tentunya seharusnya dia yang jadi korban,” katanya.
Dirinya pun berharap aparat kepolisian di Kota Palembang memberikan tindakan tegas terarah dengan ketetapan hukum yang berlaku. Tentunya dia ingin hukum tegak berdasarkan keadilan
“Harapan kami agar kasus ini direspon cepat pihak kepolisian.
Karena ini kasus penganiyaan anak di bawah umur apa lagi dilakukan oleh pelaku juga perempuan seorang ibu bersama anak anaknya,” ujarnya.
Sementara, Kasubag Humas Polrestabes Palembang AKP Irene membenarkan telah adanya laporan itu di Polsek IT I Palembang.
Dia juga menyatakan, akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kita sudah terima laporan di Polsek IT I Palembang, tentunya akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” katanya saat ditemui di ruangannya.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















