WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus positif COVID-19 terus bertambah. Bahkan pasien yang meninggal di Wonogiri bertambah empat orang.
Secara akumulatif, sampai Rabu siang ada 256 kasus positif COVID-19 di Wonogiri. Perinciannya 21 orang dirawat di rumah sakit, 13 orang menjalani karantina mandiri, sebanyak 208 pasien sembuh dan 14 meninggal.
Plt Bupati Wonogiri Edy Santosa mengatakan, pasien yang meninggal semuanya dari para pelaku perjalanan dari kota besar zona merah.
“Jadi ada penambahan pasien yang meninggal sebanyak 4 orang, semuanya dari pelaku perjalanan,” ungkap Plt Bupati Wonogiri Edy Santosa kepada wartawan di ruangannya, Rabu (30/9/2020).
Mereka yang meninggal beber dia adalah perantau yang mudik dari kota besar zona merah, seperti DKI. Kemudian ada keluhan lantas dirawat di rumah sakit.
Edy menyampaikan memang penambahan kasus COVID-19 Wonogiri akhir-akhir ini didominasi oleh pelaku perjalanan dari kota-kota besar, terutama wilayah Jakarta. Salah satunya, dampak penerapan PSBB di Jakarta. Ketika kebijakan PSBB diberlakukan ysebagian warga memilih mudik.
“Kami meminta fungsi Ketua RT dan RW di setiap daerah diperkuat lagi. Ketua RT dan RW harus memantau secara ketat jika ada warga dari perantauan yang pulang kampung,” tegas dia.
Sementara, pelaku perjalanan harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Jika ada gejala klinis, Ketua RT dan RW setempat membantu melaporkan ke Puskesmas setempat.
“Kami berkali-kali menegaskan untuk lebih hati-hati dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Edy.
Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya berencana memfungsikan gedung PKU Muhammadiyah Wonogiri. Gedung itu akan digunakan untuk isolasi pasien COVID-19 ketika terjadi lonjakan. Aria