TANGERANG SELATAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pperasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan aparat Satpol PP Tangerang Selatan (Tangsel) bersama petugas kepolisian mendapati 17 pasangan bukan suami istri yang tengah berduaan.
Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari seorang perempuan berusia 22 tahun saat kepergok berduaan di salah satu hotel di bilangan Serpong Tangerang Selatan.
Saat itu si perempuan terjaring operasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan aparat Satpol PP Tangerang Selatan (Tangsel) bersama petugas kepolisian.
Operasi ini digelar Tepatnya Jumat malam (25/9/2020) bersama petugas dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Pemberdayaan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3KB) juga ikut dalam rangka pengawasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Ditemukan juga sejumlah alat kontrasepsi yang masih baru ataupun yang bekas terpakai di dalam tempat sampah.
“Ada 17 pasang bukan suami istri. Lagi eksekusi,” ujar Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel Muksin Al Fachry saat dikonfirmasi, Sabtu (26/9/2020).
Satu pasang di antaranya adalah, seorang kakek berusia 58 tahun dan wanita usia 22 tahun.
“Ada juga kakek-kakek sama cewke umur 22 tahun,” ujarnya.
Muksin pun memberikan pembinaan terhadap pasangan yang terpaut usia cukup jauh itu.
Ternyata si perempuan kerap diperhatikan oleh si kakek yang rumahnya cukup dekat.
Setahun belakangan, mereka intens berhubungan badan, sampai dua kali seminggu. Merasa diperhatikan, si remaja perempuan melakukan hubungan itu atas dasar suka sama suka. Lantas, bagaimana akhir kisah kakek dan perempuan ini?
“Kita cek ternyata dia sudah satu tahun berhubungan badan, kakek dengan perempuan itu. Kan saya tanya ‘Kenapa dik?’ Katanya bapak itu baik dari jaman saya kecil dan si bocah itu suka, jadi sudah suka sama suka. Seminggu bisa dua kali,” ujarnya.
Setelah mengetahui kondisi itu, Muksin menjodohkan kakek dan remaja itu, dan ternyata mereka bersedia.
“Jadi dia mau menikahi. Akhirnya saya panggil bapak perempuan dan saya sampaikan kalau bapak ini mau melamar anaknya. Jadi si bapaknya itu teman ibunya, tetangga beda RT. jadi diselesaikan di rumahnya,” ujarnya.