Beranda Daerah Solo Kisah Paguyuban Puja Kesuma, Dari Jawa Merantau ke Tanah Sumatera. Tak Pernah...

Kisah Paguyuban Puja Kesuma, Dari Jawa Merantau ke Tanah Sumatera. Tak Pernah Lupa Sambangi Leluhur di Pulau Jawa Karena Ikatan Batin

Paguyuban Puja Kesuma saat menyambangi salah satu leluhur di Laweyan, Solo. Foto/Prabowo
Paguyuban Puja Kesuma saat menyambangi salah satu leluhur di Laweyan, Solo. Foto/Prabowo

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Transmigrasi yang dilakukan masyarakat Jawa ke Pulau Sumatera untuk mencari rejeki sudah sejak lama dilakukan.

Perpindahan itu bahkan sudah dimulai sejak abad 18 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Bukan hanya Sumatera tetapi juga ke pulau-pulau lain di Indonesia.

Lantas, seiring berjalannya waktu berdirilah paguyuban bernama Puja Kesuma. Istilah itu sudah tak asing lagi di warga Sumatera karena memiliki akronim yakni Putera Jawa Kelahiran Sumatera.

“Singkat ceritanya kakek-nenek kami merantau dari Jawa ke Sumatera. Tersebar di berbagai wilayah memang untuk mencari rejeki hingga turun temurun,” kata Ketua Paguyuban Puja Kesuma, Eko Sopianto.

Berbagai kegiatan positif pun dilakukan saat mengunjungi leluhur di Pulau Jawa. Termasuk berkeliling di sejumlah kampung yang ada di Kota Solo untuk berbagi beras kepada warga masyarakat.

Salah satu kampung yang disinggahi yakni di Kampung Tunggulsari, Pajang, Laweyan, Jumat (12/09/2020) lalu. Pengurus beserta anggota Pujakesuma dengan dewan pembinanya Agus Andrianto berbagai beras kepada 170 kepala keluarga (KK).

Baca Juga :  Hari Terakhir Kampanye, Puluhan Organ Relawan Respati Ardi Pilih Doa Bersama

Eko memaparkan, langkah itu dilakukan tidak lain karena semua keluarga besar memiliki trah atau darah leluhur yang berasal dari Jawa. Sehingga, memiliki ikatan batin dengan para kakek-nenek yang berasal dari wilayah Pulau Jawa.

Kepedulian sosial tersebut tidak hanya dilakukan di Solo, namun meluas hingga di berbagai daerah seperti yang telah dilakukan di wilayah Klaten dan daerah lain.

“Hari berikutnya, kami akan berbagi kepada warga di wilayah Ponorogo, Jawa Timur, Sukoharjo, Ungaran dan di daerah lainnya,” paparnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut telah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Mereka berkeliling di wilayah Pulau Jawa dengan membagikan paket sembako.

Dana bakti sosial, lanjutnya, berasal dari patungan mereka yang memiliki rezeki berlebih yang didapatkan oleh anggota Pujakusuma.

“Ada yang bekerja di kelapa sawit, pertambangan, rumah makan, wiraswasta dan lain-lainnya,” ujar dia.

Baca Juga :  Dana Zakat dan Infaq Baznas Solo Lampaui Target Baznas Pusat

Eko menambahkan, Paguyuban Pujakesuma dibentuk dengan tujuan menjadi generasi penerus suku Jawa guna mempertahankan tradisi seni dan budaya dari pendahulu.

Lalu menciptakan generasi yang tak lupa sejarah, sebagai alat pemersatu tali silaturahmi ke sesama suku Jawa dan untuk meneguhkan eksistensi suku Jawa di Sumatera. Prabowo