JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah media asing merilis pemberitaan tentang penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Media tersebut menyebut Indonesia sedang dalam masa krisis akibat pandemi, dan pihak yang disebut paling bertanggung jawab adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Adalah Asia Times, yang pada Selasa (22/9/2020), menulis berita dengan judul “The man most responsible for Indonesia’s Covid crisis” atau “Orang yang paling bertanggung jawab atas krisis Covid-19 di Indonesia”.
Di bawahnya, tertera judul kecil “Health Minister Terawan Agus Putranto has been missing in action after initially playing down the pandemic“, yang berarti “Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menghilang setelah sebelumnya meremehkan pandemi”.
Dalam pemberitaannya, Asia Times turut mengulas terkait kondisi terkini pandemi Covid-19 di Indonesia, dengan menyebut banyaknya kasus positif dari klaster kantor pemerintahan, termasuk Kementerian Kesehatan yang menyumbang jumlah terbanyak, 252 kasus.
“Meski setidaknya sudah 107 dokter dan 74 perawat meninggal karena Covid-19, infeksi di Kementerian Kesehatan semuanya terjadi di kalangan birokrat yang bekerja di kantor pusat kementerian di Kuningan, Jakarta, menunjukkan bahwa pemerintah tidak mempraktikkan apa yang selalu mereka serukan,” tulis media tersebut.
Asia Times juga menuliskan tentang banyaknya pejabat pemerintahan Indonesia yang turut menjadi korban Covid-19, baik yang terinfeksi maupun yang meninggal, menunjukkan bahwa para birokrat tidak kebal terhadap virus corona.
“Para pejabat senior tidak lantas menjadi kebal. Sekretaris Daerah Provinsi Jakarta, Saefullah meninggal karena Covid-19 pekan lalu. Lalu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, yang sedang mempersiapkan pilkada kini sedang menjalani perawatan.”
“Korban sebelumnya termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya, yang lebih beruntung karena mampu bertahan setelah terjangkit penyakit yang sejauh ini telah menewaskan 9.600 orang dan menginfeksi lebih dari 244.700, kebanyakan tinggal di pulau Jawa yang berpenduduk padat di mana jarak sosial sulit untuk dilaksanakan,” tulis Asia Times.
Media yang berbasis di Hong Kong itu juga menyoroti kontroversi yang terjadi di seputar Terawan sejak saat ia ditunjuk sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo. Mulai dari konfliknya dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena diduga melakukan pelanggaran etika kedokteran, hingga masalah tidak mendapat cukup dukungan dari pejabat eselon atas.
“Tidak jelas bagi banyak warga Indonesia mengapa Presiden Joko Widodo tetap percaya pada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dokter militer yang pada awalnya berusaha untuk meremehkan ancaman virus corona dan sejak saat itu menghilang dalam tindakan memerangi pandemi,” tulis media itu di awal berita.
Namun dituliskan juga keraguan yang mulai ditunjukkan Presiden Jokowi terhadap Terawan, seperti saat menunjuk Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) Doni Monardo sebagai ketua Satuan Tugas Covid-19 Nasional di bulan April.
Pada satu bagian, Asia Times juga menyinggung pernyataan Terawan saat berita mengenai mewabahnya virus corona di kota Wuhan, China, yang ditanggapinya dengan ajakan agar masyarakat Indonesia berdoa.
“Jika ada negara lain yang memprotes pendekatan kami, biarkan saja. Adalah hak bangsa kita untuk bergantung kepada Yang Mahakuasa,” kata Terawan saat Indonesia belum mencatat adanya kasus positif Covid-19, seperti dikutip Asia Times.
Berita Asia Times tersebut juga mengulas sejumlah komentar kontroversial Terawan lainnya, termasuk terkait aksi borong masker oleh masyarakat dan yang tergolong fatal, mengenai data resmi jumlah kasus positif Covid-19 yang berbeda dengan data dari rumah sakit.
Asia Times merupakan grup penerbitan media berita berbahasa Inggris yang berbasis di Hong Kong, yang meliput politik, ekonomi, bisnis dan budaya dari perspektif Asia.
Situs berita tersebut merupakan turunan langsung dari surat kabar cetak yang berbasis di Bangkok, yang terbit pertama kali pada tahun 1995, namun berhenti terbit pada pertengahan tahun 1997.