WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Wonogiri mengalokasikan anggaran puluhan miliar untuk pengadaan seragam gratis bagi siswa SD dan SMP.
Hanya saja, ada keresahan dari kalangan wali murid lantaran ada bebanbiaya tambahan ratusan ribu yang kabarnya untuk pembelian atribut sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri Yuli Bangun Nursanti di sela-sela pemberian seragam secara simbolis di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (18/9/2020), mengatakan, anggaran untuk pengadaan seragam gratis bagi anak SD dan SMP dari APBD Wonogiri Rp 10 Miliar. Anggaran itu untum pengadaan 27.155 setel untuk murid SD dan 30.716 setel untuk siswa SMP.
“Total seragam yang diserahkan hari ini sebanyak 58.821 setel,” jelas dia.
Setiap peserta didik mendapat tiga macam kain seragam atau enam potong. Perinciannya seragam batik, pramuka dan seragam baju OSIS.
Sementara itu, seorang wali murid SMP asal Baturetno, mengaku terbebani dengan adanya biaya tambahan tersebut. Dia mengaku sudah membayar lunas biaya untuk atribut sekolah sebesar Rp 157 Ribu sejak Senin (14/9) lalu. Perihal informasi biaya atribut sekolah itu awalnya diumumkan melalui grup WA siswa. Dimana, atribut itu dapat dibeli melalui koperasi sekolah yang bersangkutan.
Usai membayar administrasi, wali murid mendapatkan satu paket atribut sekolah. Adapun atribut sekolah meliputi tiga set kaos kaki, topi OSIS, dasi, satu ikat pinggang dan badge OSIS/Pramuka. Untuk seragam belum diterima.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengaku baru mendapat kabar terkait keresahan sejumlah wali murid salah satu SMP Negeri di wilayah Kecamatan Baturetno Wonogiri. Dimana, per siswa dipungut Rp 157 ribu untuk pembelian atribut kelengkapan seragam. Atas informasi itu, Bupati Wonogiri ini bakal segera mengecek ke lapangan dengan mengundang pihak-pihak terkait. Aria
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
