BREBES, JOGLOSEMARNEWS.COM — Upaya menurunkan kasus Covid-19 di Kabupaten Brebes terus dilaksanakan. Kali ini, Pemkab Brebes menargetkan ada penurunan signifikan yang ditargetkan dalam dua minggu, salah satunya dengan menggalakkan tes swab.
Bupati Brebes Idza Priyanti menyatakan, tes swab untuk deteksi Covid-19 terus digalakkan, sehingga dapat dilakukan upaya penanganan dan pemutusan mata rantai penularan. Hingga saat ini, telah dilakukan tes swab sebanyak 3.318 tes.
“Dari target 5.000 tes, telah tercapai 3.318 tes, dan akan terus ditingkatkan,” terangnya saat rapat koordinasi bersama seluruh anggota tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Brebes, di Pendapa Bupati Brebes, kemarin.
Idza menginstruksikan semua pihak untuk bergerak bersama sesuai bidang tugas masing-masing secara lebih masif. Baik itu berupa sosialisasi, penegakan, maupun penindakan disiplin protokol kesehatan.
“Maksimalkan dengan penuh tanggung jawab, termasuk yang melakukan perawatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,” tegasnya.
Bupati juga berpesan agar semua pihak lebih mengintensifkan aksi simpatik seperti pembagian masker, edukasi kepada masyarakat, dan penindakan terhadap pelanggar protokol kesehatan. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga diminta melakukan pendampingan kepada camat yang tengah melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing masing.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Sartono, menyampaikan saat ini jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Brebes sebanyak 434 kasus. Dari jumlah tersebut, 70 orang dirawat, 47 orang isolasi mandiri, 283 orang sembuh dan 34 orang meninggal dunia. Kasus tertinggi ada di kecamatan Brebes, Bulakamba dan Bumiayu.
Ia meyakini, dengan taat memakai masker secara benar, sebetulnya mampu mencegah penularan virus corona. Namun sayangnya, kesadaran dan ketaatan masyarakat memakai masker masih sangat rendah.
“Bahkan masih banyak masyarakat beranggapan kalau virus corona itu hal biasa, sehingga cenderung menyepelekan,” ungkapnya.
Sementara Camat Jatibarang Moh Sodiq mengusulkan perlunya melibatkan tokoh agama atau mubaligh dalam penanganan kasus Covid-19. Di setiap ceramah atau khotbah, para kiai dapat menyelipkan tema bahaya Covid untuk meningkatkan kesadaran umat. “Sebab, para tokoh agama biasanya lebih didengar,” pungkasnya. Roy|Satria Utama