JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Awal November Diprediksi Jumlah Kasus Covid-19 Bakal Melonjak

Ilustrasi virus corona. Pixabay
   

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia pada kurun 1-7 November 2020 diperkirakan berkisar 432.339–482.265 kasus.

Sementara, kasus aktifnya atau mereka yang dirawat di rumah sakit pada periode yang sama, adalah antara 47.496–113.109.

Prediksi tersebut diungkapkan oleh Statistikawan Universitas Padjadjaran, Yuyun Hidayat.

“Sampai 7 November tidak ada perubahan perilaku masyarakat sehingga tidak akan terjadi penurunan, malah peningkatan terus,” ujarnya di acara diskusi daring tentang Covid-19, Kamis (29/10/2020).

Karena itu, dia berharap prediksinya salah, dan masyarakat mengubah perilakunya dengan menerapkan ketat protokol kesehatan.

Namun dari 21 kali prediksi sebelumnya, angka kasus Covid-19 yang dihasilkannya dekat dengan kondisi aktual seperti laporan pemerintah.

Baca Juga :  AHY: Kalau Kita Masih di Koalisi Perubahan, Hancur

Selama Oktober misalnya, tren kasus terus bertambah. Pada periode 27 Agustus-03 Oktober pemerintah mencatat 299.506 kasus, sementara 18–24 Oktober bertambah jadi 385.980 kasus.

Menurut Yuyun, prediksi berdasarkan ilmu statistik bersifat jangka pendek.

“Untuk memberi notifikasi ke pemerintah dua minggu ke depan,” ujarnya.

Tujuannya agar pemerintah mengantisipasi kenaikan kasus dan penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berhasil menurunkan positivity rate pada Juli lalu.

“Pergerakan masyarakat sekitar 30 persen,” ujarnya di acara yang sama.

Namun setelah PSBB dicabut, terjadi lonjakan kasus di awal Agustus hingga sekarang.

Baca Juga :  Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Sinyal Hak Angket Bakal Layu Sebelum Berkembang

Saat ini Jawa Barat menerapkan kebijakan berbeda di tiap daerah. Khusus kota dan kabupaten Jawa Barat sekitar DKI Jakarta misalnya mengikuti kebijakan Gubernur Anies Baswedan.

“Adapun di wilayah Bandung Raya digelar operasi penegakan disiplin memakai masker pasca pencabutan PSBB total, ” lanjutnya.

Menurut epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Unpad Budi Sujatmiko, masih perlu banyak upaya dan model untuk mengubah kebiasaan masyarakat agar patuh memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun 20 detik, juga menjaga jarak sekitar satu meter.

“Mengubah perilaku masyarakat agak susah, perlu usaha kreatif untuk menangani wabah ini,” kata dia.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com