SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Sragen merilis data pencapaian selama empat tahun pemerintahan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati, sudah memperbaiki hampir 20 persen jalan rusak yang ada di Bumi Sukowati.
Pencapaian itu terhitung dari awal tahun 2016 hingga pembangunan 22 ruas jalan yang akan dikerjakan sampai akhir Desember tahun ini. Hal itu diungkapkan Kepala DPUPR Sragen, Marija didampingi Kabid Bina Marga, Albert Pramono Susanto.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan total panjang jalan kabupaten yang ada di Sragen mencapai 1.020, 25 kilometer. Jalan itu merupakan jalan yang perbaikannya menjadi tanggungjawab Pemkab.
Menurutnya selama empat tahun pemerintahan, progress pembangunan infrastruktur sudah menunjukkan peningkatan signifikan.
“Di awal 2016 total jalan kabupaten yang dalam kondisi mantap (baik dan sedang) sekitar 53 persen. Tapi sampai akhir tahun 2020 ini, termasuk dengan peningkatan 22 ruas jalan yang saat ini sudah masuk kontrak, nanti total jalan yang kondisinya mantap sudah mencapai 82,71 persen. Artinya ada peningkatan sekitar 20 persen,” paparnya, Selasa (20/10/2020).
Albert menambahkan kondisi jalan dibagi dalam dua kategori. Kategori mantap atau baik, dan kategori tidak mantap yakni yang kondisinya rusak sedang dan berat.
Hingga akhir tahun 2020 ini, jalan yang rusak atau tidak mantap hanya tinggal 17,29 persen. Jika dilihat capaian pertahun, juga relatif signifikan.
“Di 2016 kondisi jalan yang baik cuma 53 persen, tahun 2017 naik jadi 62 persen, dan 2020 ini sudah 82,71 persen. Artinya dalam kurun empat tahun, pembangunan infrastruktur mampu menaikkan 20 persen jalan yang baik,” terangnya.
Ia mengatakan progress peningkatan jalan mantap itu memang membutuhkan dukungan anggaran tak sedikit.
Selain pinjaman Rp 200 mjliar di 2018, pembangunan jalan di Sragen selama ini juga dari DAK pusat dan bantuan keuangan dari provinsi. Albert menyebut tidak mungkin jalan akan bisa 100 persen baik lantaran ada siklus yang terus berjalan dan kondisi jalan juga memiliki masa yang berbeda.
“Misalnya jalan yang baru dibangun nanti beberapa tahun setelah pemakaian otomatis kondisinya akan turun. Maka dari itu, selain peningkatan jalan, juga perlu anggaran pemeliharaan rutin untuk menjaga jalan mantap itu tetap dalam kondisi mantap. Anggaran pemeliharaan rutin kami setiap tahun sekitar Rp 5 miliar,” tuturnya.
Albert menambahkan di APBD Perubahan 2020 ini ada 22 paket dan di APBD penetapan ada 7 paket jalan yang diperbaiki. Wardoyo