KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Momen hari jadi Kabupaten Karanganyar ke-103, Pemkab Karanganyar bersama Pemerintah Kecamatan Matesih, dan Markplus bakal lauching Digital Marketing School (DMS).
DMS digelar sebagai media pelatihan bagi pemuda Desa Girilayu, Kecamatan Matesih untuk menggunakan Tehnologi Informasi (TI) memasarkan batik girilayu Go Nasional dan Internasional.
“Girilayu Go Digital adalah melatih 40 orang pemuda desa setempat untuk menggunakan IT untuk memasarkan produk batik Girilayu. Mereka akan mengelola website, media sosial, dan branding dari Batik Girilayu untuk lebih dikenal dan dibeli,” papar Camat Matesih, Ardiansyah.
Dia mengatakan selama ini kendala Batik Girilayu pada bidang pemasaran. Meskipun Batik Girilayu tergolong tua namun belum dikenal luas masyarakat.
Sebab batik ini menyasar kelas menengah ke atas. Satu kain batik paling murah Rp 1 juta – Rp 15 Juta.
“Batik Girilayu masuk toko sudah berubah namanya menjadi batik dari toko tersebut. Sehingga nama Girilayu sendiri tidak muncul,” tambahnya.
Kedepan, mantan Kabid IKP Diskominfo tersebut mengatakan pemasaran dengan showrom batik sendiri, sehingga nama Girilayu tetap ada.
Untuk pelatihan DMS tersebut, Ardiansyah mengatakan akan bekerja sama dengan Markplus yang melakukan pendampingan selama dua bulan.
Pihaknya berharap ke depan, sektor menengah ke bawah juga digarap agar batik ini lebih dikenal masyarakat luas.
Perlu diketahui, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah pembatikan yang ada sejak zaman Mangkunegara I, bersamaan dengan di mulainya perjanjian Salatiga tanggal 17 Maret 1757.
Dimana ditetapkan Raden Mas Said menerima sebagian daerah Surakarta yaitu: Kadawung, Laroh, Matesih, Hariboyo, Hongobayan, Sambuyan, Pajang (sebelah selatan), Pajang (sebelah utara), Gunung Kidul, Mataram, dan Kedu (AK. Pringgodigdo, 1938).
Daerah-daerah inilah yang kemudian dikembangkan menjadi sentra pembatikan, yang berpusat pada Keraton Mangkunegaran. Wardoyo