SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus covid-19 yang melanda lima PNS di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Jumat (27/11/2020) mengungkap fakta baru.
Ternyata hampir semua PNS yang positif itu sempat mengalami gejala yang sama yakni flu. Kemudian satu PNS berinisial R yang pertama kali diketahui positif, suhunya sempat mencapai 39 derajat saat dicek.
“Rata-rata kemarin ngeluhnya flu. Hampir semuanya ngeluh flu, tapi waktu kami tanya mereka kekeh bilang sehat. Tapi Mbak R itu sempat dicek suhunya 39 derajat. Ternyata setelah dirapid dia reaktif dan diswab positif,” papar Kepala DPMPTSP Sragen, Tugiyono, Minggu (29/11/2020).
Ia menjelaskan selain flu, ada satu PNS yang sempat bertugas bersama R membawa bendera upacara, juga ketahuan positif setelah diswab. Padahal saat dirapid test, hasilnya sempat nonreaktif.
Swab test dilakukan untuk memberikan kepastian setelah ada PNS yang kontak erat dan hasilnya positif ketika diswab.
“Yang bertugas membawa bendera ada 2 yang ditracing dan dirapid. Waktu dirapid hasilnya nonreaktif, tapi begitu diswab yang satu ternyata positif,” tukasnya.
Penyebaran covid-19 di kantor pelayanan izin itu awalnya berasal dari salah satu PNS yang bertugas sebagai front office (FO) atau resepsionis.
PNS berinisial R itu terungkap sempat layatan saudaranya yang meninggal positif covid-19 awal bulan ini.
“Awalnya R layat omnya yang meninggal positif. Kemudian ditracing, suaminya positif dan R kemudian juga positif. Tanggal 10 November kemarin kebetulan R sempat ditugasi jadi petugas upacara bendera di halaman Setda. Dia bertugas membawa bendera bersama dua PNS perempuan lainnya. Yang satu ditracing dan dirapid nonreaktif. Tapi kemudian diswab hasilnya positif. Kalau yang satu negatif,” kata Tugiyono, kemarin.
Tugiyono mengaku juga kaget dengan hasil swab pegawainya R yang kemudian dinyatakan positif. Sebab sebelum bertugas sebagai pembawa bendera, R merasa yakin dirinya sehat.
Namun saat dites suhu badannya sempat 39 derajat. Meski demikian R yang merasa tak apa-apa, tetap kekeh menunaikan tugasnya.
“Setelah upacara, dia sempat gabung dengan beberapa temannya entah makan atau apa. Setelah ditracing ada dua lagi yang ikut bertemu itu, juga positif. Yang satu perempuan Mbak N dan Mas H. Nah Mas H ini sampai rumah ternyata juga menulari anak istrinya,” terang Tugiyono.
Selain empat PNS itu, Kasubag Keuangan yang sempat kontak dengan R, juga kemudian positif setelah diswab. Menurut Tugiyono, saat ini R dan H diisolasi bersama keluarga yakni anak istrinya yang ketularan semua.
Sedangkan tiga PNS lainnya diisolasi di Technopark dan beruntung tak sampai menulari keluarganya.
“Mbak R isolasi mandiri bersama keluarganya, suami dan anaknya yang juga positif. Mas H diisolasi di RSUD Soehadi juga dengan istri dan dua anaknya yang semua juga ketularan,” terang Tugiyono.
Bersamaan dengan badai covid-19 di kantornya itu, ia langsung meminta semua pegawai di kantornya ditracing dan diswab. Termasuk dirinya juga diswab dan hasilnya negatif.
“Hari Rabu kemarin dirapid semua, ada yang positif lagi Mbak I. Saya rapid test juga nonreaktif. Tapi saya juga khawatir akhirnya saya swab pakai alat PCR hasilnya keluar dua jam sesudahnya dan saya negatif,” imbuhnya.
Dampak dari rentetan kasus covid itu, kantor DPMPTSP yang bersebelahan dengan Kantor Bupati di kompleks perkantoran Setda, kini langsung ditutup selama 10 hari ke depan.
“Iya benar. Ada lima PNS di DPMPTSP yang positif (Covid-19). Kita sedang lakukan tracing dan swab kepada seluruh pegawai dinas. Kantornya kita tutup selama 10 hari mulai hari ini,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (27/11/2020).
Tatag menjelaskan tracing dan swab tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 yang lebih luas di dinas terkait. Sebab pengunjung di DPMPTSP bisa dari mana-mana dan tidak hanya warga Sragen saja.
Selain itu, pelayanan di kantor DPMPTSP juga akan ditutup selama 10 hari ke depan. Penutupan dilakukan mulai hari ini sampai 10 hari ke depan.
“Meskipun hasil tracing dan swab negatif, kami anjurkan untuk isolasi mandiri dulu. Sehingga pelayanan tutup 10 hari mulai hari ini,” terangnya. Wardoyo