SOLO,JOGLOSEMARNEWS.COM -Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, Prof Dr Widodo Muktiyo mengajak para mahasiswa dan kalangan kampus untuk terus mengkomunikasikan perilaku adaptasi kebiasaan baru terkait dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ia juga berharap mahasiswa tidak percaya dengan informasi-informasi yang menyesatkan terkait Covid-19 atau hoax yang menyangkut tentang Corona.
“Mahasiswa itu menyandang status yang tinggi yakni sebagai agent perubahan. Karena itulah di masa pandemi ini peran mahasiswa juga sangat besar dalam mengubah perilaku masyarakat yang tidak patuh dengan protokol kesehatan. Karena pencegahan penyebarab Covid-19 itu juga sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat,” ungkap Widodo Muktiyo, di sela-sela Forum Diskusi Publik bertajuk “Peran Mahasiswa Dalam Menyukseskan Pemilihan Serentak 2020” di Ruang Digital, di Paragon Hotel Solo, Jumat (13/11/2020).
Untuk itulah masyarakat harus dibiasakan dengan adaptasi perilaku baru yang mengacu pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Dan mahasiswa harus berperan memberi teladan dan mengubah perilaku masyarakat tersebut. Mulai dari 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan antiseptik. Kebiasaan-kebiasaan itu harus ditularkan oleh mahasiswa. Dan perilaku-perilaku lain yang disesuaikan dengan pencegahan Covid-19,” papar Widodo.
Dikatakan Widodo, harus diakui bahwa kesadaran masyarakat untuk berperilaku yang sesuai protokol kesehatan makin meningkat. Namun masih banyak anggota masyarakat yang tidak peduli atau tidak memiliki kesadaran tinggi terhadap penularan Covid-19. Kelompok inilah yang masih harus digarap semua pihak, termasuk mahasiswa dan kalangan kalangan akdemis lainnya,” paparnya.
Widodo yang juga mantan Wakil Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini berpesan yang dikampanyekan tidak sekedar mengatasi pandemic melainkan betul-betul ingin mengubah norma perilaku masyarakat.
“Oleh sebab itu yang kita jalankan adalah mendisiplinkan masyarakat bersama-sama, tidak hanya suara media tetapi juga pendekatan paling bawah seperti di tingkat RT, RW, maupun kabupaten/kota menjadi penentu kegiatan disamping komunikasi publik yang kita gelontorkan,” katanya.
Terkait dengan sosialisasi mengatasi pandemi ini, menurut Prof Widodo, berdasarkan survey, ada 80 persen masyarakat yang sudah tahu tentang protokol kesehatan, bagaimana yang musti dikerjakan. “Artinya, efek yang terjadi sudah tidak hanya efek afektif, tetapi sudah koqnitif bahkan perilaku. Seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjaga jarak. Meski ada kelompok masyarakat yang belum disiplin dan acuh,” jelasnya.(A Syahirul)