KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Suranto (53) warga Desa Cangakan, Karanganyar membuat inovasi mengesankan.
Berrsama warga setempat yang tergolong Kelompok Penerima Manfaat (KPM), ia berhasil melakukan inovasi program Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah tangga.
Salah satu keunggulan IPAL rumah tangga tersebut adalah menyulap air limbah rumah tangga mulai dari limbah WC, air cucian serta air kamar mandi menjadi air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian dan peternakan.
Saat ini IPAL tersebut diketahui sudah bisa mengolah sebanyak 53 sambungan saluran limbah keluarga menjadi air bersih. Sedangkan targetnya adalah 200 sambungan limbah keluarga.
“Dana dari DPU pemerintah pusat ini kami kembangkan menjadi IPAL rumah tangga agar bisa bermanfaat untuk masyarakat desa,” ujarnya.
Menurut Suratno, IPAL rumah tangga sangat diperlukan di perkotaan seiring tingkat polusi dan pencemaran.
Apalagi tata ruang pemukiman di perkotaan sangat berdekatan dan ruangan sempit sehingga limbah rumah tangga sangat berpotensi menjadi masalah.
Untuk itulah diperlukan sistem pengolahan limbah yang baik agar tercipta Hygene Sanitation lingkungan sanitasi yang bagus mulai air sumur, saluran got lingkungan sekitar.
Sebab jika lingkungan sanitasi buruk apalagi air sumur tercemar maka potensi tumbuhnya penyakit sangat mudah.
“Karena Desa Cangakan berada di lingkungan perkotaan Karanganyar. Maka IPAL rumah tangga mutlak diperlukan sehingga mendorong lingkungan sanitasi yang bersih serta bermanfaat,” tandasnya.
Dijelaskan manfaat IPAL rumah tanga itu disulap menjadi air bersih dan airnya bisa dimanfaatkan untuk menyirami tanaman.
Selain itu airnya bisa dipakai untuk budidaya ikan serta peternakan lainnya, padahal semua itu asalnya dari limbah keluarga.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengaku salut dengan teknologi IPAL rumah tangga tersebut. Sebab bisa meminimalisasi kadar bau, serta kreatif multi fungsi sehingga layak menjadi air bersih non minuman.
“Ini sangat inspiratif untuk dikembangkan IPAL rumah tangga di Karanganyar pasalnya seiring meledaknya jumlah penduduk dan menyempitnya ruang maka yang menjadi korban adalah air sumur. Dan IPAL rumah tangga mampu mencegah pencemaran air sumur tersebut,” tandasnya.
Untuk itu Bupati menjanjikan pada APBD 2021 akan menggelontor anggaran bantuan untuk IPAL tersebut guna pengembangan green house yang semua berbasis dari air bersih hasil pengolahan IPAL tersebut.
Terpisah aktivis teknologi lingkungan dari Rumah Revolusi Mental Indonesia Dony Prabowo menjelaskan dirinya bersama tim memerlukan waktu dua bulan untuk menyulap agar air IPAL benar-benar memenuhi standar sebagai air bersih.
“Problemnya semula adalah bau masih menyengat sehingga air tidak layak bersih. Lalu kami pakai sejumlah teknologi akhirnya berhasil menghilangkan bau dan berhasil menyaring air IPAL kategori layak disebut sebagai air bersih,” ujarnya.
Dony berharap IPAL rumah tangga ini bisa menjadi percontohan massal di Kabupaten Karanganyar karena seiring waktu maka IPAL rumah tangga sangat diperlukan. Beni Indra