Beranda Umum Nasional Megawati Jelaskan Pernyataannya Soal Sumbangsih Milenial yang Menjadi Viral

Megawati Jelaskan Pernyataannya Soal Sumbangsih Milenial yang Menjadi Viral

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih generasi milenial sempat menjadi polemik.

Namun, menanggapi hal itu, Megawati bersikap santai. Ia pun lantas menjelaskan maksud ucapannya pada momen Sumpah Pemuda tersebut.

Menurut dia, banyak milenial di partainya yang cenderung mejeng ketimbang belajar. 

“Milenial itu kan dari tahun 80 (1980), ya kira-kira kalian-kalian ada yang masuk lah. Tapi itu mejeng-mejeng doang, ya ngamuk saya,” kata Megawati saat memberi arahan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kebudayaan PDIP, Sabtu (31/10/2020).

Megawati meminta kader PDIP untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat. Ia menyoroti sikap para kader milenial PDIP yang tak serius, misalnya saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, menghormati bendera Merah Putih, hingga menyanyikan Mars dan Hymne PDIP.

Kendati acara partai digelar secara virtual, Megawati meminta para kader tetap disiplin. Yakni dengan tetap berpenampilan rapi, mengenakan seragam partai, dan berdandan tetapi tidak berlebihan.

Megawati mengaku pernah melihat kader yang duduk di kursi besar semacam singgasana saat rapat virtual. Menurut dia, hal itu termasuk mejeng.

Baca Juga :  Tahun Depan PPN Naik dan BBM Tak Masuk Perkecualian, Kelas Menengah Kian Terjepit?

“Aku bilang sama Hasto (Sekretaris Jenderal PDIP), kuwi sopo. Apa to maksudnya, kok senengnya mejeng. Ini rumah saya enggak ada mejeng-mejengan,” ujar Megawati.

Megawati mengatakan tak membutuhkan kader yang hanya mejeng atau mencari makan di partai. Menurut dia, kader-kader semacam itu lebih baik hengkang saja dari partai banteng.

Sebaliknya, ia ingin kader PDIP belajar agar cerdas dan bisa berbuat sesuatu untuk masyarakat. Ia mengatakan itu sebabnya PDIP mengundang Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati dalam Rakornas hari ini.

Megawati mengatakan dirinya yang mencanangkan pembentukan BMKG ketika menjadi wakil presiden di era Presiden Abdurrahman Wahid.

Ia mengaku terinspirasi dengan Cina yang memiliki peralatan deteksi kebencanaan canggih hingga ke kampung-kampung.

Presiden kelima RI ini mencontohkan bencana likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi pada 2018.

Ia mempertanyakan mengapa pemerintah daerah tak mengetahui ada persoalan potensi bencana seperti itu.

“Saya ingin kalian anak-anak saya belajar, jangan hanya mejeng doang,” ujar Megawati.

Baca Juga :  Tak Bisa Berbuat Apa-apa untuk Selamatkan Sritex, Menaker Yassierli: Kita Tunggu Hasil Kerja Kurator

Pernyataan Megawati soal milenial dan sumbangsihnya ramai dibicarakan dan sempat viral di media sosial.

Megawati mengaku meminta kepada Presiden Jokowi agar tak memanjakan generasi milenial. Ketika itu, Megawati juga menyinggung aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang marak belakangan ini.

“Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masak hanya demo saja,” kata Megawati, Rabu (28/10/2020).

www.tempo.co