KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kondisi sebagian gedung di SDN 1 Suruh Tasikmadu sangat memprihatinkan. Selain sebagian plafon ambrol, beberapa di antaranya juga terpaksa harus ditopang bambu agar tak roboh.
Termasuk Gedung Pusat Kegiatan Guru (PKG) yang juga berada di SDN tersebut.
Fakta itu terungkap saat digelar inspeksi mendadak dari Komisi D DPRD setempat, Kamis (5/11/2020).
Pantauan di lokasi, gedung yang dibangun tahun 2007 lalu dan menjadi pusat kegiatan para guru se-Kecamatan Tasikmadu tersebut sudah ambrol bagian plafonnya.
Kemudian untuk menyangga atap agak tak ambruk, harus ditopang dengan menggunakan bambu. Bahkan bangunan gedung juga mengalami kemiringan.
Untuk menghindari berbagai kemungkinan yang akan terjadi, gedung ini selama dua tahun terakhir tidak digunakan untuk kegiatan.
“Gedung ini (PKG, red) mengalami kerusakan yang cukup parah. Kami berharap agar Komisi D dapat memfasilitasi pembangunan kembali gedung ini. Gedung ini harus direhab total karena sudah sangat tidak layak untuk digunakan. Kami sangat berarap agar segera terwujud,” ujar Plt Kepala sekolah SD Negeri 1 Suruh Bambang Sarwanto di hadapan Komisi D DPRD Karanganyar, Kamis (6/11/2020).
Selain gedung PKG yang mengalami kerusakan, Bambang mengungkapkan jika sebagian bangunan lama SDN 1 Suruh juga mengalami kerusakan.
Sebagian dinding juga rusak dan mulai keropos dan juga sangat menunggu perbaikan.
Sementara, Sudarsono koordinator wilayah (Korwil) Kecamatan Tasikmadu menyatakan pihaknya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melakukan perbaikan terhadap gedung yang mangkrak sejak dua tahun tersebut.
“Gedung ini bukan hanya milik SD Negeri 1 Suruh. Gedung ini merupakan pusat kegiatan guru se-Kecamatan Tasikmadu. Kami berharap agar gedung ini segera diperbaiki,” harapnya.
Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Sari Widodo menyatakan segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pendataan terhadap berbagai fasilitas pendidikan yang mengalami kerusakan.
Pendataan diharapkan dilakukan terutama terhadap fasilitas pendidikan yang mendesak untuk dilakukan perbaikan.
“Kita koordinasikan dengan tim anggaran pemerintah daerah agar menjadi skala prioritas. Kita tidak mengkin melakukan perbaikan seluruhnya. Saat ini masih pandemi covid yang menyita anggaran yang cukup besar. Sehingga kita harus melakukan skala prioritas,” terangnya di sela sidak.
Ditambahakan Sari, setiap tahun Dnas Pendidikan dan Kebudayaan selalu mengalokasi DAK selain anggaran yang berasal dari kabupaten. Namun, saat anggaran tersebut turun, bangunan atau fasilitas pendidikan yang mengalami kerusakan belum tersentuh. Termasuk gedung PKG yang mengalami kerusakan parah ini.
“Pemkab sebenarnya perhatian. Hanya saja karena keterbatasan anggaran, ini yang terus kita dorong untuk menjadi skala prioritas.Termasuk pembangunan kembali gedung PKG kecamatan Tasikmadu ini. Kita akan fasilitasi dan menjadi skala prioritas untuk segera dilakukan perbaikan total,” tandasnya. Wardoyo