Satu Rombongan Saat Menteri KKP Diciduk KPK, Ali Mochtar Ngabalin Diminta Pisah Jalur

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan menyisakan cerita bagi tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang saat itu ikut dalam satu rombongan saat kunjungan kerja ke Amerika Serikat.

Diketahui, Edhy Prabowo diciduk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepulang dari negeri Paman Sam itu.

Ngabalin bercerita, dirinya memang sempat menyaksikan Edhy Prabowo saat dijemput KPK di Bandara Soekarno-Hatta pada dini hari tadi.

“Mereka (KPK) datang, saya ada di situ. Tapi awalnya abang tidak tahu itu KPK, yang bilang, ya, itu orang-orang disitu,” ujar Ngabalin kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).

Menurut Ngabalin, Edhy Prabowo terlihat kooperatif saat dijemput oleh KPK.

“Pak Edhy bagus, Pak Edhy juga sangat koperatif. Teman-teman KPK juga melaksanakan tugas dengan baik. Enaklah tadi,” ujar dia.

Sementara KPK membawa Edhy dan beberapa orang lain, kata Ngabalin, mereka diminta pisah jalur.

“Kan ada dua jalur tuh di terminal III, mereka (KPK) suruh ‘Pak Ngabalin di sini saja’. Itu isyarat untuk kami pisah rombongan,” ujarnya.

Edhy diamankan sekitar pukul 01.23 WIB, Rabu dini hari tadi.

Penangkapan Edhy diduga terkait kasus ekspor benih lobster. Ia diciduk usai melakukan perjalanan dinas ke Amerika Serikat.

Di AS, Edhy mengunjungi Hawaii, untuk memantau budidaya udang. Ia juga menandatangani kesepakatan dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University di sana.

“Kerja sama ini mencakup transfer teknologi dan pengetahuan terkait produksi induk udang unggul melalui pembangunan Broodstock Center Udang di Indonesia,” ujar Edhy Prabowo melalui Instagram.

Sebelum ke Hawaii, Edhy terlebih dahulu mengunjungi Los Angeles. Ia mengisi acara di KJRI Los Angeles. Edhy masih diperiksa penyidik sampai saat ini. KPK memiliki waktu 1X24 untuk mengumumkan status Edhy Prabowo.