JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Sempat Sering Sepedaan, Mantan Guru SD Papahan Karanganyar Meninggal Positif Terpapar Covid-19. Tidak Ada Layatan, Rumahnya Dijaga Ketat Aparat

Aparat TNI dan hansip saat berjaga di depan kediaman almarhum mantan guru SD Papahan yang meninggal positif covid-19. Foto/Beni
   
Aparat TNI dan hansip saat berjaga di depan kediaman almarhum mantan guru SD Papahan yang meninggal positif covid-19. Foto/Beni

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – MUL (63) mantan guru SD Papahan Kabupaten Karanganyar,dikabarkan meninggal dunia Kamis (12/11/2020) dengan hasil swab positif terpapar covid-19.

Karena positif, pemakaman dilangsungkan tanpa ada layatan seperti umumnya. Bahkan rumah almarhum dijaga ketat oleh TNI/Polri serta Hansip.

Tidak ada prosesi layatan lazimnya orang meninggal dunia karena dikhawatirkan berpotensi menimbulkan klaster baru covid 19.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM di rumah almarhum Dusun Pandak, Desa Jatisobo, Polokarto Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar, terlihat tak ada satupun kursi untuk takziah yang datang hendak melayat.

Apalagi kajang atau bendera merah tanda kematian pun tidak ada di rumah almarhum.

Suasana pun relatif sepi karena warga yang hendak takziah takut mendekat. Mereka hanya berada di seberang jalan lalu pulang.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

Sementara, aparat Polsek Polokarto menjaga proses penggalian makam karena proses pemakaman menggunakan standar protokol kesehatan.

Supriyatin (52) istri almarhum saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM di rumahnya, mengatakan dari bilik pagar bahwa membenarkan suaminya sudah diswab tiga kali.

Adapun hasilnya tes pertama hasilnya negatip, lalu tes swab kedua hasilnya positip. Hasil tes swab ketiga akan diumumkan Senin mendatang namun almarhum sudah lebih dulu meninggal dunia.

“Iya benar hasil tes swab kedua positif covid dan rencananya Senin mendatang akan diumumkan hasil tes ketiga. Tapi Bapak sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Supriyatin menjelaskan kronologi kejadian tersebut berawal almarhum kambuh sakit diabetesnya dan masuk RSUD Moewardi Solo sejak dua minggu lalu.

Selama di RSUD Moewardi dilakukan tes swab hingga tiga kali dan hanya tes swab kedua yang hasilnya diketahui positip hingga pasien meninggal dunia.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

“Sebenarnya sakit awal Bapak cuma sakit diabetes bukan corona,” tandasnya.

Sementara itu Totok (55) warga setempat membenarkan perihal adanya hasil tes swab kedua di RS Moewardi yang hasilnya dinyatakan positif covid.

Hanya saja hasil tes swab ketiga belum keluar hasilnya namun almarhum keburu meninggal dunia.

“Keluarga Almarhum menceritakan tentang hasil swab tersebut hingga akhirnya meninggal dunia,” tandasnya.

Totok menjelaskan sebenarnya kondisi almarhum tergolong sehat karena setiap minggu sering bersepada santai bersama dirinya.

“Beliau ini semenjak pensiun dari guru SD Papahan Karanganyar rutin sepeda santai dengan saya,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Polokarto, Bambang Saptono tidak mau berkomentar. Saat dihubungi via telepon dan pesan What Apps tidak menjawab. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com