Novel Balada Sepasang Kekasih Gila Karya Han Gagas Lolos Seleksi Kompetisi Falcon Script Hunt 2020

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Cerita berjudul Balada Sepasang Kekasih Gila karya sastrawan Han Gagas berhasil lolos sebagai salah satu dari tujuh cerita yang lolos dalam kompetisi Falcon Script Hunt 2020.

Cerita tersebut, nantinya akan diadaptasi menjadi film. Tujuh cerita tersebut merupakan naskah terbaik pilihan dari tujuh orang sutradara ternama Indonesia.

Mereka adalah Anggy Umbara, Rako Prijanto, Fajar Bustomi, Ifa Ifansyah, Herwin Novianto, Indra Kobutz, dan Danial Rifki.

Tujuh cerita tersebut diperoleh, setelah tujuh sutradara tersebut bekerja keras menyaring dari 1.600 naskah yang masuk.

Uniknya, pilihan cerita dalam ajang Kompetisi Falcon Script Hunt 2020 tersebut berbeda-beda, sesuai dengan preferensi masing-masing.

Cerita Balada Kekasih Gila dipilih oleh sutradara Anggy Umbara, karena menurutnya cerita ini membuka sudut pandang baru lantaran mengangkat tentang cinta antara dua orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) yang termasuk kelompok yang dimarginalisasi.

“Cerita ini sangat drama sekaligus sastra banget,” jelas sutradara film “Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1” dan “Comic 8” itu.

Sementara enam cerita lain yang juga lolos dalam ajang yang digelar Falcon Pictures dan Kwikku.com itu adalah Harian Para Pembohong karya Hidayatullah, The Murderer karya Revin Palung, Jangan Ambil Surgaku karya Ari Kerling, Kattok Mencari Dalang karya Gusty Ayu Puspagathy, Pelangi Tanpa Warna karya Mahfrizha Kifani dan KPR (Kapan Pindah Rumah) karya Anisa Diandari Putri.

Nyaris Tak Percaya

Menanggapi kabar tersebut, Han Gagas mengaku sangat terkejut dan di luar perkiraannya. Bahkan, di depan anak isterinya sebelum pengumuman, ia sempat berseloroh akan koprol dari rumah Jebres sampai Kartasura kalau sampai menang, dan membelikan mereka handphone baru.

“Saya berani ngomong begitu karena rasanya mustahil saya menang. 1.600 naskah masuk, bahkan sebelumnya 2.500 yg dikirim, tentu seperti memasuki lubang jarum, nah karena merasa mustahil itu saya berkata akan koprol nanti jika menang. Jika saya sudah teken kontrak dan menerima hadiah uang Rp 50 juta saya berencana melakukan koprol itu, tentu dengan modifikasi tertentu. Mungkin tiap berapa ratus meter saya koprol. Boleh saja semua orang tak tahu,  tapi Tuhan tahu,” ujarnya kepada Joglosemarnews.

Di luar itu, keberhasilan tersebut membuat Rudi Hantoro, nama asli Han Gagas merasa terharu karena tema yang diangkatnya bisa diterima oleh juri.

Han Gagas mengakui, tema-tema cerita yang  dengan mengambil sudut pandang orang-orang gila, sebenarnya tidak begitu mudah menembus kesuksesan. Bahkan sebelumnya, tema tersebut banyak ditolak oleh penerbit.

“Baru penerbit mojok (lewat novel orang-orang gila), Gramedia Pustaka Utama (lewat buku catatan orang gila), Basabasi (lewat buku percakapan 2 perasaan), dan Mas Anggy Umbara (sutradara Falcon)  yang menerima tema ini,” ujarnya.

Han Gagas mengatakan, tema yang diangkatnya memang kalah laku dan kalah populer ketimbang tema  percintaan ala k-pop atau seks.

“Tapi saya dekat dengan dunia itu. Saya tak pernah menulis ikut-ikuta ala gerbong Laskar Pelangi, ala gerbong novel sejarah, ala gerbong K-Pop. Tapi saya tak menyalahkan soal itu. Saya menulis semau saya sendiri, sendirian, dan kerap sendirian. Bahkan saya pernah memutuskan kontak dengan siapapun selama bertahun-tahun untuk mendalami karakter kesepian tokoh yang dianggap gila di novel saya,” bebernya.

Han Gagas mengaku sering menjumpai kegagalan dalam proses kreatifnya. Namun pada titik kemenangan ini, dia merasa bahwa Tuhan memang maha adil.

“Kemenangan ini sebagian akan saya darmakan dalam beberapa bentuk, dan nanti akan saya kabarkan ke khalayak,” ujarnya. suhamdani