SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pilkada Sragen 9 Desember 2020 lalu menyisakan cerita mengesankan bagi Pasangan Yuni-Suroto di Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo.
Perolehan suara pasangan calon tunggal itu terbilang cukup fantastis karena mencapai angka 93,6 persen. Paslon yang diusung PDIP, PKB, Golkar, PAN, Nasdem itu sukses mempecundangi kotak kosong dengan meraih 3.039 suara berbanding 207 suara.
Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara di tingkat desa, menunjukkan dari 16 TPS di desa itu, hampir semuanya dimenangkan paslon Yuni-Suroto dengan keunggulan rata-rata di atas 90 persen.
Bahkan di TPS 5 dan 6, paslon Yuni-Suroto sukses menyapu bersih suara sah dengan 100 persen suara. Di TPS 5 dari DPT 179 dan yang hadir 112, Paslon Yuni-Suroto meraih 111 suara dan kotak kosong dapat kosong serta 1 suara tidak sah.
Kemudian di TPS 6, dari DPT 209, jumlah suara yang sah 162, paslon Yuni-Suroto mengemas 160 suara dan 2 rusak serta kotak kosong benar-benar dapat kosong.
Sementara secara umum, dari DPT satu desa yang tercatat 4.761 warga, jumlah pemilih yang hadir mencapai 3.311 orang. Dari jumlah itu, paslon Yuni-Suroto meraup 3.039 suara sedangkan kotak kosong hanya dicoblos 207 warga.
Sedangkan persentase secara keseluruhan, paslon Yuni-Suroto meraih 93,6 persen di desa ini. Raihan fantastis ini tak pelak menjadi perbincangan.
Kades Sambi, Kresna Widya Permana membenarkan jika perolehan suara Yuni-Suroto di desanya memang cukup tinggi. Hal itu tak lepas dari pengaruh sosok bapaknya, Bambang Widjo Purwanto yang notabene anggota legislator dari Golkar dan selama ini salah satu basis suaranya memang di Desa Sambi.
“Dari dulu Sambi ini memang basisnya Bapak (Bambang Widjo). Dulu bapak di situ (TPS 5 dan 6) selalu mendapat suara 90 % lebih. Bantuan-bantuan aspirasi dari Bapak banyak masuk kesitu Mas,” ujar Kresna kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (12/12/2020).
Lebih dari itu, Kresna mengakui tingginya perolehan suara Yuni-Suroto di wilayahnya juga karena bukti nyata dukungan warga yang setia dan satu komando.
“Karena bukti nyata, masyarakat ya akhirnya satu komando,” terangnya.
Sementara, secara umum, ia mengakui antusias warganya dalam mencoblos pada Pilkada 9 Desember kemarin cukup baik. Tingkat kehadiran warga ke TPS diakui cukup tinggi.
Meski sebagian warga banyak yang merantau, namun kehadiran warga untuk mencoblos, masih cukup besar.
“Warga kami yang di perantauan ada sekitar 1.500 orang. Tapi kalau dilihat yang hadir sudah tinggi,” tandasnya. Wardoyo