BANJARMASIN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Distribusi bantuan korban banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) belum merata diterima oleh para pengungsi.
Fakta menunjukkan adanya sebagian warga korban banjir di Kota Banjarmasin belum menerima bantuan logistik, terhitung sejak air merendam satu pekan lalu.
Korban banjir yang belum menerima bantuan tersebut adalah warga Jalan Hikmah Banua Gang Serumpun RT 27, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur,
Warga setempat, Faisal berkata sudah satu minggu air tidak kunjung surut di lingkungan Gang Serumpun. Ia memohon donatur dan relawan sudi mengirimkan bantuan karena warga setempat belum menerima logistik.
“Kami mohon kepada donatur dan relawan bersedia menyalurkan logistik ke wilayah kami agar bisa membagikan kepada warga sekitar yang terdampak banjir,” kata Faisal kepada Tempo, Rabu (20/1/2021).
Faisal berkata korban banjir Kalsel butuh perlengkapan popok bayi, susu bubuk, minyak kayu putih, dan sabun mandi untuk anak-anak.
Warga kesulitan membeli aneka kebutuhan harian karena kendaraan roda 2 kesulitan menembus banjir dan banyak toko tutup.
“Warga kami di Gang Serumpun terdapat 23 Kepala Keluarga, 85 jiwa, termasuk bayi, anak-anak, dewasa, dan lansia,” lanjut Faisal.
Di Kalimantan Selatan, BPBD Kalsel merilis bencana banjir sudah menelan korban 21 orang meninggal per Rabu (20/1/2021).
Banjir juga merendam 110 tempat ibadah, 76 sekolah, 66.768 rumah, 21 jembatan, dan 18.294 kilometer jalan.
Warga terdampak banjir sebanyak 120.284 kepala keluarga, 342.987 jiwa, dan 63.608 orang mengungsi.
Pemprov Kalimantan Selatan terus menyalurkan bantuan ke korban banjir, salah satunya ke daerah terparah di Barabai, Kabupaten HuluSungai Tengah pada Selasa 19 Januari 2021.
Bantuan diangkut pakai helikopter karena akses jalan nasional masih sulit dilintasi.
“Kita sudah koordinasi dengan pemerintah di HST agar proses distribusi bantuan berjalan lancar dan segera sampai ke masyarakat terdampak,” kata Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.
Wakil Bupati HST, Berry Nahdian Furqan, berkata ketinggian air akibat banjir sudah mulai surut di beberapa titik di pusat Kota Barabai.
Menurut dia, penanganan korban banjir Kalsel difokuskan pada penyaluran logistik dan kesehatan untuk kawasan yang sulit dijangkau.
“Di perkotaan mulai pembersihan lumpur dan sampah-sampah,” kata Berry.