Beranda Daerah Karanganyar Biadab, Pria asal Sukoharjo Tega Bayar Keperawanan Siswi SD Seharga Rp 1...

Biadab, Pria asal Sukoharjo Tega Bayar Keperawanan Siswi SD Seharga Rp 1 Juta. Korban Digarap Semalaman di 2 Hotel, Usai Puas Uang Tak Diberikan

Kasat Reskrim Karanganyar, AKP Tegar Satrio saat mengamankan tersangka pelaku persetubuhan dengan siswi SD asal Sukoharjo yang dijanjikan dibayar Rp 1 juta, Selasa (19/1/2021). Foto/Beni

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satreksim Polres Karanganyar akhirnya menangkap pria berinisial A (30) warga Desa Joho, Mojolaban, Sukoharjo.

Pasalnya ia tega menyetubuhi seorang siswi SD berinisial AZ (12), juga asal Kabupaten Sukoharjo. Ironisnya pelaku yang diduga maniak kimcil alias anak di bawah umur itu menyetubuhi korban yang masih duduk di bangku SD dengan iming-iming uang.

Pelaku menawarkan membayar AZ berapapun asalkan mau disetubuhi dan memuaskan hasrat seksualnya. Celakanya, AZ justru ditawarkan oleh temannya dan kemudian mau menuruti nafsu bejat pelaku yang sudah punya dua anak itu

Data yang dihimpun di Mapolres, korban yang masih bau kencur itu disetubuhi dua kali dalam semalam oleh pelaku.

Aksi bejat itu dilakukan di sebuah hotel di Tawangmangu dan Jaten. Pelaku sebelumnya menjerat korban via medsos dan menjanjikan memberi uang Rp 1 juta dengan memakai sistem COD (cash on delivery) alias bayar di tempat.

Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Tegar Satrio Wicaksono mengatakan berdasar laporan penyelidikan lengkap akhirnya tim Reskrim Polres Karanganyar berhasil membekuk pelaku di rumahnya.

“Pelaku sudah mengakui semua perbuatan serta modusnya. Termasuk menawarkan mahar Rp 1 juta meski akhirnya tidak terwujud karena korban hanya dijanjikan tapi tidak diberi uang sejuta,” tandasnya, Selasa (19/01/2021).

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Atas perbuatannya, pelaku diancam Pasal 81 (2) UU Perlindungan Anak Nomor 17 Tahun 2016 dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun penjara dan paling lama 15 tahun penjara serta denda paling banyak Rp 5 miliar.

Dari kronologinya, kejadian tragis ini disinyalir melibatkan peran teman-teman korban. Sebab korban sebelumnya diperkenalian temannya kepada A melalui medsos.

Korban yang sebenarnya masih kecil itu dikenalkan ke A dan kemudian diiming-imingi uang Rp 1 juta apabila mau diajak bersetubuh.

“Singkat cerita tepat pada 27 Desember 2020, akhirnya korban bersama 4 saksi COD lalu dibawa bertemu dengan tersangka di sebuah salon kecantikan.
Selanjutnya 3 saksi pulang dan hanya saksi NHS yang berboncengan dengan korban AZ menuju di sebuah hotel di Tawangmangu. Sesampai di Hotel pelaku sudah menunggui,” terang Kasat Reskrim.

Sejurus kemudian pelaku dan korban AZ langsung masuk kamar disusul saksi NHS juga berada dalam satu kamar.

Di kamar itulah, AZ menyerahkan keperawanannya kepada tersangka yang sudah menjanjikan bayaran Rp 1 juta.

Setelah selesai digarap di Tawangmangu, selanjutnya pelaku dan korban berboncengan hendak pulang.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Namun sampai Jaten, pelaku berubah pikiran dan membawa korban ke sebuah hotel di Jaten untuk diajak bersetubuh kedua kalinya.

Setelah puas, korban diantarkan di Alun-Alun Sukoharjo dan selanjutnya diantarkan pulang oleh saksi NHS ke rumahnya di Kabupaten Sukoharjo.

Sepulang dari pergi, orang tua korban curiga melihat kondisi anaknya yang linglung. Rupanya sampai 12 Januari, bayaran Rp 1 juta yang dijanjikan tak kunjung diberikan.

Tak terima putrinya diperlakukan seperti itu, akhirnya orangtua korban nekat melapor ke Polres Karanganyar dan ditindaklanjuti dengan penangkapan tersangka. Beni Indra