SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rencana vaksinasi serentak untuk menekan angka covid-19 di Sragen batal dilakukan, Kamis (14/1/2021). Pasalnya vaksin Sinovac yang dijadwalkan tiba dalam pekan ini, ternyata batal dikirim.
Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto kepada wartawan, Rabu (13/1/2021).
Ia mengungkapkan rencana kedatangan 1.776 dosis vaksin covid-19 untuk Sragen batal dikirim. Sehingga rencana vaksinasi serentak yang sedianya digelar esok hari, terpaksa dibatalkan.
“Rencana awal Sragen dapay 1.776 dosis. Tapi ternyata ditunda pengirimannya. Sehingga besok nggak jadi dilakukan vaksin. Ditunda nanti Februari vaksinnya akan dikirim,” paparnya, Rabu (13/1/2021).
Hargiyanto menjelaskan untuk bulan Januari ini, vaksin Covid-19 di Jawa Tengah hanya difokuskan tiga kabupaten atau kota saja. Tiga wilayah itu masing-masing Kabupaten Semarang, Kota Semarang dan Kota Solo.
Sementara untuk daerah lain, termasuk Sragen tidak jadi. Pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut soal kepastian waktu pengiriman dari Dinas Kesehatan Provinsi.
Lebih lanjut, disampaikan vaksin Sinovac membutuhkan penyimpanan khusus yakni dalam suhu 2-8 derajat celcius. Jika sudah tiba, akan disimpan di ruang farmasi di Kroyo, Karangmalang terlebih dahulu.
Sebelum kemudian didistribusikan ke Puskesmas yang ditunjuk untuk menggelar vaksinasi. Teknis pelaksanaan vaksinasi nantinya ada empat meja.
“Meja pertama yakni meja pendaftaran, kedua meja screening dengan aplikasi, selanjutnya meja penyuntikan. Terakhir ialah meja pelaporan yakni, pasien yang sudah disuntik vaksin diminta istirahat selama 30 menit dan akan diawasi tim medis,” jelasnya.
Setelah lolos, mereka yang divaksin baru kemudian diperbolehkan pulang. Namun dia pekan berselang atau 14 hari pasien baru akan melakukan suntik vaksin tahap kedua.
Terkait penundaan kedatangan vaksin, hal itu justru akan dimanfaatkan untuk lam melakukan sosialisasi ke semua elemen dan masyarakat.
Selain pentingnya vaksin, sosialisasi juga diarahkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksinasi tak berarti langsung lepas dari bahaya covid-19. Sehingga menjaga protokol kesehatan tetap harus dilakukan.
“Harapan kami, setelah divaksin ya tetap terapkan Prokes. Jangan sampai nanti apalagi temen-temen nakes sudah sudah vaksin merasa sudah kebal tidak pakai masker,” pungkasnya. Wardoyo