Beranda Umum Nasional Ini Strategi Sandiaga Uno untuk Dongkrak Okupansi Hotel di Masa Perpanjangan PPKM

Ini Strategi Sandiaga Uno untuk Dongkrak Okupansi Hotel di Masa Perpanjangan PPKM

Sandiaga Salahudin Uno. Foto: Instagram/sandiuno

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perpanjangan Pemberlauan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama dua minggu akan berdampak pada jebloknya okupansi hotel.

Hal itu diakui benar oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

“Okupansi hotel sudah di bawah break event point atau titik impas. Ini jelas menambah beban dan PPKM menjadi satu tambahan kesulitan untuk pelaku usaha maupun masyarakat,” ujar Sandiaga Uno saat dihubungi melalui tim komunikasinya pada Jumat (22/1/2021).

Sandiaga sebelumnya telah mendengar sejumlah keluhan dari pengusaha hotel serta restoran dan pelaku usaha kreatif lainnya.

Ia mengungkapkan ada 34 juta orang yang terdampak karena menggantungkan pekerjaannya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Selain sektor pariwisata, Sandiaga juga menggelar rapat dengan pelaku UMKM serta pemilik tenan di pusat perbelanjaan.

Menurut dia, pelaku usaha semakin berat bertahan meski sejumlah keringanan telah diberikan, seperti adanya biaya sewa restoran. Rata-rata pengusaha, tutur Sandiaga, terbelit beban utang sewa kepada pengelola mal.

Sandiaga pun menyebut Kementerian tengah menyiapkan tiga strategi untuk menekan dampak PPKM terhadap pelaku usaha.

Baca Juga :  Ratusan Sertifikat Tanah di Pagar Laut Tangerang Bakal Dicabut Tanpa Proses Pengadilan

Pertama, Kementerian akan menggencarkan inovasi terhadap produk-produk pariwisata dan ekonomi kreatif agar bisa diberdayakan selama pandemi.

Salah satunya, Kementerian terus membuka kamar hotel untuk sarana isolasi mandiri. Kementerian juga mendorong pelaku usaha catering menyiapkan konsumsi untuk pasien di titik-titik karantina yang disediakan pemerintah.

“Makanan dari industri catering atau restoran untuk memberi tambahan atau asupan makanan bagi tenaga kesehatan, perawat, dokter, dan mereka yang di garis depan bisa kita tingkatkan,” tuturnya.

Kedua, Sandiaga mengemukakan pentingnya strategi beradaptasi melalui sertifikasi protokol kesehatan atau CHSE.

Kementerian, tutur dia, akan terus meningkatkan jumlah hotel, restoran, serta destinasi wisata yang tersertifikasi CHSE agar memperoleh kepercayaan masyarakat dari sisi keamanan.

Sertifikasi CHSE diyakini dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha.

Ketiga, Sandiaga menyebut perlu ada kolaborasi antar-kementerian dan lembaga.

“Kami memperkuat strategi kebijakan secara kolaboratif menyasar pada yang membutuhkan,” katanya.

Sandiaga mengatakan, dibantu kementerian lain, Kementeriannya tengah merencanakan perluasan pemberian dana hibah pariwisata dan pinjaman lunak kepada pelaku usaha.

Baca Juga :  Badan Gizi Nasional Mulai Teriak Minta Tambahan Dana Rp 100 T, Bagaimana Tanggapan Sri Mulyani?

Bantuan akan dikucurkan dalam bentuk tunai. Sebab pada masa krisis, Sandiaga menerangkan, masyarakat lebih membutuhkan uang dalam bentuk tunai.

“Meski demikian, kami mendukung PPKM berharap dengan disiplin menerapkan protokol, mudah-mudahan keadaan membaik dan kita akan mulai recovery di sektor ini,” tutur Sandiaga.

www.tempo.co