JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta. Per Selasa 26 Januari 2021 Tambah 13.094 Orang, Kini Total Capai 1.012.350 Kasus

Ilustrasi kenaikan covid-19. pixabay
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kasus positif Covid-19 di Indonesia per Selasa (26/1/2021) telah menembus 1 juta. Bertambah 13.094 orang dalam 24 jam terakhir, kasus positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.012.350 kasus.

Dikutip dari covid19.go.id, data per 26 Januari 2021 menunjukkan selain jumlah total kasus positif yang tembus 1 juta kasus, angka kesembuhan juga bertambah 10.868 menjadi 820.356 pasien sembuh.

Sementara jumlah pasien meninggal kini menjadi 28.468 pasien atau bertambah sebanyak 336 pasien meninggal dalam sehari terakhit.

Kendati angka resmi pemerintah menunjukkan jumlah kasus positif Covid-19 menembus 1 juta baru pada hari ini, namun data dari Kawal Covid-19 sedikit berbeda.

Menurut Co-Founder Kawal Vocid-19, Elina Ciptadi, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah menembus 1 juta sejak beberapa hari sebelumnya. Hal itu lantaran adanya perbedaan antara data di tingkat provinsi dengan data di pusat.

Baca Juga :  Wilayah Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5.1, Ini Penjelasan BMKG

โ€œSebetulnya dari data web corona yang dikumpulkan dari tiap provinsi, kita sudah lewat dari 1 juta itu sejak beberapa hari yang lalu. Per dua hari yang lalu saja sebetulnya kasusnya sudah sekitar 1.043.000,” ujar Elina dikutip dari Liputan6.com, Selasa (26/1/2021).

Di sisi lain, jumlah kasus harian didapatkan dari jumlah tes yang sama. “Jadi tes yang kita lakukan sebenarnya hanya segitu-segitu saja, antara 30-40 ribu orang, tetapi jumlah kasus hariannya menjadi lebih banyak, positivity rate-nya lebih tinggi.”

“Ini berarti penularan Covid-19 di masyarakat menjadi lebih cepat dan masih ada kasus yang belum terdeteksi. Jumlah tes yang sedikit dan jumlah kasus yang menjadi lebih banyak membuat upaya tracing menjadi lebih sulit,” katanya.

Selain jumlah tes yang sedikit dan penularan yang menjadi lebih cepat, penyebab lain tingginya kasus positif Covid-19, menurut Elina, adalah protokol Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang hanya mengetes orang bergejala. Sedangkan, orang tanpa gejala (OTG) harus menjalani tes mandiri.

Baca Juga :  Sampai Rabu, MK Telah Menerima 21 Amicus Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

“Tapi tidak semua orang mau tes mandiri, akhirnya mereka tidak tahu dan tetap beraktivitas dan akhirnya menularkan ke orang-orang yang mereka temui,” lanjutnya.

Kasus-kasus OTG masih banyak yang belum terdeteksi karena pedoman dari Kemenkes pada Juli lalu mengatakan bahwa yang dites adalah kontak erat yang bergejala atau suspek yang bergejala. “Jadi sebenarnya PR testing kita saja belum selesai sejak Maret tahun lalu.”

Ia menambahkan, di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 belum ada tanda-tanda melandai, apalagi menurun. “Indonesia adalah satu dari sedikit sekali negara yang hampir satu tahun menangani pandemi dan kurva gelombang pertamanya ini masih naik terus,” tukasnya. Liputan 6

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com