JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Menyayat Hati, Pesan Terakhir Riyanto ke Istri Sebelum Pesawat Sriwijaya Air yang Ditumpangi Jatuh. “Kalau si Kecil Kangen Pakaikan Baju Bapaknya”!

Kenangan Riyanto semasa hidupnya bersama istri dan putrinya. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang menyisakan duka yang mendalam bagi Ernawati (21).

Dia adalah istri dari Riyanto (32), salah satu penumpang pesawat nahas tersebut. Riyanto yang berdomisili di Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan, Tangen, Sragen itu turut menjadi korban bersama kakak kandungnya, Suyanto (40) asal Dukuh Gunung Banyak RT 18, Katelan, Tangen.

Isak tangis pun tak henti terdengar di rumah Ernawati, Minggu (10/1/2021). Sejak kabar musibah Sriwijaya Air itu, dirinya terus meratapi nasib suami tercinta yang baru dua tahun menikahinya itu.

Meski tak ada firasat khusus, Erna mengaku sempat ada beberapa petunjuk sebelum keberangkatan suaminya menuju ke Jakarta.

Ditemui di kediamannya, kondisi Ernawati masih terlihat sangat terpukul dan syok berat. Mata sembabnya berulangkali meneteskan air mata acapkali ditanya kenangan seputar kepergian sang suaminya.

Erna menuturkan dirinya sama sekali tak menyangka jika bakal mengalami nasib tragis ini. Sebelumnya, ia sebenarnya sempat meminta suaminya untuk berhenti merantau.

“Hari Senin (4/1/2021) sempat muter-muter di Sragen untuk cari tes PCR sebagai syarat bekerja di Pontianak. Karena nggak ada, akhirnya diputuskan tes-nya di Jakarta saja. Jadi Rabu (6/1/2021) malam berangkat ke Jakarta,” ujar Erna.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Tak hanya dirinya yang berat melepaskan, buah hati semata wayangnya yang baru berusia setahun, juga terus merengek ketika hendak ditinggal bapaknya.

Si kecil buah pernikahannya, mendadak rewel dan nangis terus ingin ikut bapaknya. Karena tak tega, akhirnya diputuskan Riyanto berangkat usai menidurkan anaknya terlebih dahulu.

“Mau berangkat digondeli anaknya, nggak boleh (pergi). Anaknya nangis terus pingin ikut. Akhirnya saya minta biar (anak) bobok dulu baru berangkat,” tutur Erna sembari menyeka air mata.

Perempuan asal Grobogan itu menuturkan, anaknya selalu ingin ikut karena memang dekat dengan bapaknya. Tak hanya itu, saat sebelum berangkat, Riyanto sempat berpesan jika si kecil rewel, diminya dipakaikan baju bapaknya agar kangennya terobati.

“Terus sudah bobok, bapaknya pamit. Katanya nanti kalau kangen suruh pakaikan baju bapaknya,” kata Ernawati menahan tangis.

Sekdes Katelan, Tangen, Paidi menguraikan kabar duka itu datang Sabtu (9/1/2021) malam. Keluarga mengetahui bahwa kakak beradik itu ada di Pesawat Sriwijaya setelah ada postingan tiket di story WA Riyanto.

“Dapat kabar habis maghrib. Seluruh keluarga syok berat dan langsung tangisan Mas. Setelah itu, jam 22.00 WIB malam, keluarga, bapak ibu dan adiknya langsung berangkat ke Jakarta untuk mencari kepastian,” terang Paidi.

Kisah tragis kakak beradik itu juga menyisakan cerita pilu. Ternyata sang adik, Riyanto sempat mengunggah status di WA-nya terakhir sebelum pesawat yang mereka tumpangi hilang kontak dan diduga jatuh ke laut.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Status WA itu berisi postingan tiket pesawat milik Riyanto. Postingan tiket itu diunggah oleh Riyanto dan sempat terbaca oleh adiknya yang ada di rumah.

Rupanya story status WA itulah yang menjadi firasat terakhir Riyanto sebelum ia dan kakaknya, Suyanto hilang bersama pesawat yang mereka tumpangi.

“Kebetulan story WA waktu kakaknya mau berangkat ke Pontianak itu yang dipasang adalah story’ tiket pesawat. Begitu ada informasi di TV ada kecelakaan pesawat, lalu adiknya langsung mencocokkan ternyata antara tiket dan pesawat yang jatuh itu sesuai. Kemudian dicari di daftar nama-nama, nama Suyanto dan Riyanto memang ada dan sesuai dengan yang bersangkutan,” terang Paidi.

Dari daftar manifes pesawat yang dirilis pihak maskapai, nama Suyanto dan Riyanto ada di urutan teratas. Keduanya duduk bersebelahan di seat atau tempat duduk 6 C dan 6 D.

Paidi mengatakan keduanya bekerja sebagai pemborong dan memang sebelumnya sudah lama merantau di Pontianak.

Keduanya sama-sama sudah berkeluarga dan anak satu. Mereka hendak terbang dari Jakarta menuju Pontianak karena mendapat borongan proyek pemasangan rolling door. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com