JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Tren Kematian Pasien Positif di Sragen Makin Ganas, Sehari Sampai ada 8 Warga Meninggal Terpapar. Manajemen RSUD Sragen Ungkap Rata-Rata Penyebabnya 2 Hal Ini!

Ilustrasi pemakaman, protokol covid. Foto/p
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tren kasus kematian pasien dengan status positif covid-19 di Sragen belakangan terus meroket. Dalam 4 hari terakhir tercatat ada 15 warga Sragen meninggal dunia dengan status positif dan suspek.

Bahkan hari Minggu (3/1/2021) kemarin dalam sehari ada sembilan warga yang meninggal dengan 8 di antaranya positif covid- 19 dan satu orang suspek.

Sehari berikutnya ada empat warga yang meninggal disusul dua warga positif yang juga meninggal dalam dua hari terakhir sampai Rabu (6/1/2021) kemarin.

Dari kasus kematian pasien positif, mayoritas berasal dari RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dan RSUD dr Soeratno Gemolong. Termasuk 8 pasien positif yang meninggal pada Minggu kemarin semuanya dilaporkan dari RSUD Sragen.

Delapan pasien positif itu dua orang asal Sambungmacan, sisanya dari Sragen Kota, Tanon, Gondang, Ngrampal, Sidoharjo dan Sambirejo. Sedangkan satu suspek tidak disebutkan identitas dan domisili asalnya.

Baca Juga :  Bioskop legendaris Garuda Theatre Sragen: Kenangan Manis Masa Lalu

Wakil Direktur RSUD Sragen, Joko Haryono mengatakan meski laporannya dari RSUD, pasien yang meninggal positif itu tak semuanya dirawat di RSUD dr Soehadi Prijonegoro.

Akan tetapi, sebagian meninggal di rumah sakit swasta dan kemudian pemulasaraan dikirim ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

“Ada yang dari Ibnu Sina. Ada juga dari Sarila. Lalu pemulasaraan dikirim ke RSUD dan datanya dikirim ke kami. Sehingga laporannya dari sini,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (3/1/2021).

Lantas mengapa ledakan kematian pasien positif belakangan makin meningkat?

Joko menyebut rata-rata kematian pasien positif itu karena sudah ada penyakit penyerta atau komorbidnya. Jantung dan penyakit gula atau diabetes melitus menjadi dua penyakit komorbid tertinggi yang memicu kematian pasien positif covid-19.

Baca Juga :  Viral Mobil Rusak Usai Minum Dexlite di Sragen, SPBU: Bukan Abal-abal, Tapi Karena Terkontaminasi Air

“Paling banyak karena DM (gula) dan jantung,” tuturnya

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto menyampaikan Rabu (6/1/2021) ada tambahan satu kasus warga positif yang meninggal dunia.

Dengan tambahan satu kasus tersebut hingga kini total warga yang meninggal dunia tercatat mencapai 197 orang. Warga Gemolong itu menjadi kematian ke-197 di Sragen sejauh ini.

Dari 197 orang meninggal itu, rinciannya 74 suspek, 120 positif, 1 ODP asal Jati Sumberlawang, 1 PP balita asal Kedawung dan satu pasien positif sembuh lalu meninggal asal Sribit Sidoharjo.

Tatag yang juga Sekda Sragen sangat berharap warga makin waspada dan menaati protokol kesehatan. Yakni rajin mencuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com