KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai gagal. Hal ini terlihat masih tingginya angka kasus Covid-19 di wilayah Jawa Tengah dan angka kematian yang malah naik di dua bulan terakhir.
Hal tersebut diungkapkan bupati Karanganyar Juliyatmono usai mengikuti rapat virtual bersama Gubernur Jawa Tengah Senin (1/2/2021).
“Sinyal dari presiden bahwa PPKM gagal dan tidak cukup sukses. Penurunan kasus tidak signifikan. Perlu kita evaluasi. Dalam rapat virtual bersama gubernur, minta masukan dari kabupaten/kota,” papar bupati kepada wartawan.
Menurut Juliyatmono, untuk wilayah Solo Raya, perkembangan laju penambahan kasus Covid-19 yang tertinggi di Kota Solo. Pasalnya menurut orang nomor satu di Karanganyar tersebut, Kota Solo merupakan salah satu kota rujukan bagi pasien Covid-19.
“Kalau Solo Raya, dalam poisisi tengah. Yang tinggi adalah kota Solo. Karena merupakan salah satu rujukan,” katanya.
Sedangkan untuk wilayah Karanganyar, bupati menyebut PPKM di Karanganyar berdasarkan hasil evaluasi provinsi Jawa Tengah cenderung mengalami penurunan. Oleh karena itu pada PPKM kedua ini lebih intensif dalam melakukan sosialisasi.
“Maka kita rumuskan bagaimana membentuk disiplin itu muncul dari kesadaran masyarakat. Disiplin personal yang ditekankan. Karena selama ini yang menjadi pemicu terjadinya peningkatan adalah tidak disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.
Ditambahkan bupati, dalam rapat evaluasi tersebut juga dibahas mengenai isyu global akan munculnya virus varian baru serta tingginya angka kematian akibat virus Covid-19 pada bulan Desember 2020 hingga Januari 2021.
“Kita berdoa tidak ada varian baru. Semua saling merapatkan barisan untuk konsolidasi,” pungkasnya. Wardoyo