JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Bakal Nombok Biaya Operasional, Pelaku Usaha Mengaku Tak Kuat dengan  Program 2 Hari  Jateng di Rumah Saja

Suasana sepi saat pelaksanaan program 2 Hari Jateng di Rumah Saja / Foto: Beni Indra
   
Suasana sepi saat pelaksanaan program 2 Hari Jateng di Rumah Saja / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program 2 Hari Jawa Tengah di Rumah Saja benar-benar merupakan pukulan telak bagi  sektor jasa wisata di Karanganyar.

Para pengusaha di bidang ini  menjerit  karena harus menanggung rugi tak sedikit.  Mereka khawatir, jika program tersebut nantinya diperpanjang,  sektor wisata di Karanganyar bakal terpuruk atau ambyar.

Kondisi tersebut  terlihat jelas sebagaimana  yang terjadi di Sun Garden, restoran dan hotel yang terletak di ujung timur Karangpandan, yang  berbatasan dengan Tawangmangu.

Hari  Sabtu (6/2/2021), kawadan tersebut sepi bak kuburan. Tidak satupun pembeli dan tak satupun tamu  menginap di hotel.

Astrid (34), pengelola Sun Garden bersama dua pelayan tampak galau karena kaget biasanya hari Sabtu dan Minggu selalu ada kunjungan,  baik tamu restoran ataupun tamu hotel.

“Blass sejak kami buka pagi tadi hingga sore ini tak satupun ada pengunjung restoran, apalagi tamu yang mau menginap,” ujarnya polos.

Bahkan lanjut Astrid, fasilitas kolam renang yang setiap harinya selalu ada pengunjungnya, hari itu nihil.

Tak pelak,  akhirnya dirinya bersama dua pelayan hanya diam saja karena sepinya kunjungan. Belum lagi suasana jalan sangat sepi seperti kuburan.

” Kami tetap siaga di sini tanpa pergerakan karena jalanpun sepi, otomatis pengunjung juga sepi,” tukasnya.

Astrid mengaku bingung jika hari Minggu (7/2/2021) besok suasana tetap sepi lengang seperti ini, alamat bakal tak ada pemasukan.

Hal itu menurutnya, akan berimbas pada cashflow. Sebagaimana dikatakan, hari Sabtu dan Minggu  biasanya banyak pengunjung ke Sun Garden sehingga cashflow bisa terjaga.

Namun jika sampai suasana seperti Sabtu,  sepi lengang maka potensi nombok operasional bakal  terjadi.

“Biasanya hari Sabtu begini kunjungan restoran tetap ada.  Ya  rata-rata kisaran Rp 2-3 juta ada income dari restoran diluar income hotel,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya berharap pemerintah tidak memperpanjang atau mengulangi kebijakan tersebut. Pasalnya, baru hari pertama dari dua hari saja, dampaknya ekonominya  dirasakan luar biasa.

Astrid meyakini,  dampak tersebut terjadi merata pada jasa wisata tanpa pengecualian.

“Harapan kami mbok ya dikembalikan normal sajalah karena Program PPKM saja sudah mempengaruhi pengunjung kini malah ditambah program  2 Hari Jateng di Rumah Saja,” ungkapnya. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com