JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Video Banjir Kudus, Daerah Terparah di Kecamatan Kaliwungu Kedalaman Air Hingga 2 Meter, Warga Terdampak Banjir Masih Enggan Mengungsi

Ilustrasi Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus H.M Hartopo bersama jajaran Forkopimda Kudus meninjau lokasi banjir di desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu Kudus pada Minggu (31/1/2021). Istimewa
   

KUDUS, JOGLOSEMARNEWS.COM — Banjir di Kudus kian meluas, hingga Selasa (2/2/2021), sedikitnya 10 desa di tiga kecamatan terandam air.

Dari data yang dihimpun, banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai wulan tersebut menyebabkan genangan terparah di Kecamatan Kaliwungu dengan kedalaman air berkisar 50 sentimeter hingga dua meter.

Plt Bupati Kudus Hartopo mengatakan ketinggian air terus naik karena curah hujan belakangan ini cukup tinggi juga. Sedangkan genangan banjir tidak bisa dialirkan atau diserap.

“Berdasarkan data terbaru, saat ini debit Bendung Wulan turun. Kalau di permukiman belum surut. Karena ada penambahan curah hujan ini tinggi,” terang Hartopo kepada wartawan saat memberikan bantuan warga terdampak banjir di Desa Kedungdowo, Kaliwungu, Selasa (2/2/2021).

Lebih detail, Hartopo menyebutkan, update debit di Bendungan Wilalung saat ini di bawa 300 m3/detik. Sungai semua Wilalung sampai Wulan di bawah 300 m3/detik,” imbuh dia.

Hartopo juga menyampaikan, kondisi banjir di Kecamatan Kaliwungu belum bisa surut akibat kondisi dataran tanah yang rendah.

Hartopo juga menyebutkan, banjir melanda tiga kecamatan d Kudus, yakni Kecamatan Jati, Kaliwungu dan Undaan. “Di Kecamatan Kaliwungu, banjir merendam desa Kedungdowo, Banget, Setrokalangan, Garung Lor, Gamong. Selanjutnya, di Kecamatan Jati ada Dukuh Barisan Desa Jati Wetan dan di Dukuh Goleng Desa Pasuruan Lor,” terang Hartopo.

“Selanjutnya di Kecamatan Undaan, desa yang terdampak banjir yakni Desa Medini, Undaan Lor, Karangrowo,” sambung dia.

Sementara itu, warga terdampak banjir yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Kudus belum mau mengungsi. Banjir yang meremdam sejumlah desa masih belum surut, sementara itu curah hujan juga masih tinggi.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsaiagaan BPBD Kudus Wiyoto, saat dikonfirmasi mengungkapkan, kendati debit air Sungai Wulan sudah mulai menurun, namun genangan banjir yang terjadi di beberapa desa di Kabupaten Kudus belum surut seluruhnya.

Ia juga mengungkapkan, hingga kini belum ada warga yang mengungsi, meskipun sudah disediakan tempat pengungsian dan sarana pendukungnya. Beberapa rumah warga juga sudah kemasukan air, meskipun ketinggiannya hanya sebatas mata kaki orang dewasa.

Baca Juga :  Pelaku Pencurian di Alfamart Semarang Masih Buron Polisi

Sepanjang masih bisa ditempati, warga biasanya lebih memilih bertahan di rumah ketimbang harus mengungsi. Jumlah desa yang terdampak banjir, lanjut dia, tidak hanya empat desa saja, melainkan lebih karena curah hujan tinggi di Kabupaten Kudus mengakibatkan desa yang langganan banjir kembali terdampak.

Adapun tempat pengungsian yang disediakan, yakni di kantor Kecamatan Kaliwungu. Sedangkan dapur umumnya dipusatkan di sebuah masjid di Kedungdowo yang setiap harinya menyiapkan nasi bungkus hingga 4.000 bungkus.

“Untuk posko kesehatan disiapkan di dua lokasi, yakni di Desa Setrokalangan yang bisa melayani pula warga di Kedungdowo karena jaraknya dekat serta di Desa Banget yang juga bisa melayani warga di desa lain yang terdampak banjir,” sambung dia. Nor Ahmad

Berita ini telah tayang di https://grobogan.JOGLOSEMARNEWS.COM /2021/02/banjir-di-kudus-kian-meluas-warga-terdampak-banjir-masih-enggan-mengungsi-bantuan-korban-banjir-telah-disalurkan/

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com