WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jika terjadi banjir dan keruntuhan bangunan Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri, diperkirakan ada 20 desa di tiga kecamatan yang terdampak. Total luas genangan bisa mencapai hampir 4.000 hektare.
Kasi Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Khoirul Murod mengatakan, pihaknya telah menyusun Rencana Tindak Darurat (RTD) Waduk Pidekso. Dia mengklaim tindakan itu diambil jika terjadi kemungkinan terburuk nantinya.
Jika terjadi banjir dan keruntuhan bendungan, akan ada 20 desa di tiga kecamatan yang terdampak. Sementara luas area genangan banjir bisa mencapai 3.967 hektare.
Dampaknnya meliputi Kecamatan Baturetno di Desa Balepanjang, Baturetno, Glesungrejo, Gambiranom, dan Watuagung. Kecamatan Giriwoyo yakni Bulurejo, Bumiharjo, Gedongrejo, Giriwoyo, Ngancar, Pidekso, Sejati, Selomarto, Sendangagung, Sirnoboyo, Tawangharjo, Tukulrejo. Dampak di Kecamatan Eromoko yakni Baleharjo, Minggarharjo, dan Tegalharjo.
“Ada beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya bencana. Yakni hujan badai, gempa bumi, puting beliung dan sabotase,” kata dia usai konsultasi dan sosialisasi RTD Bendungan Pidekso di kompleks Setda Wonogiri, Selasa (16/2/2021).
Sementara peristiwa yang bisa mengakibatkan keruntuhan bendungan, antara lain perluapan (overtopping), rembesan (piping), longsoran di tubuh bendungan dan kegagalan struktural.
Masyarakat dapat berperan serta dalam mengamankan bendungan. Mereka diminta melapor kepada petugas jika melihat hal-hal yang mencurigakan. Seperti terjadinya rembesan atau amblesan di tubuh bendungan dan naiknya air tanah.
Untuk diketahui, Waduk Pidekso digadang-gadang bisa menyuplai irigasi untuk 1.500 hektare. Selain itu menyediakan air baku hingga 300 liter per detik. Aria
