KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Seiring banyaknya bencana alam termasuk banjir dan tanah longsor, puluhan komunitas peduli alam Soloraya getol mengkampanyekan program jaga Gunung Lawu alias Jaga Lawu.
Program tersebut di antaranya melakukan reboisasi kawasan Gunung Lawu secara mandiri. Mereka mendorong siapa saja agar memiliki kepedulian terhadap Gunung Lawu, melalui perbuatan yang riil dan bermanfaat.
Kampanye Jaga lawu didorong terus melalui Medsos agar masyarakat turut menjaga Gunung Lawu yang merupakan gunung bersejarah sekaligus pelindung bagi alam sekitar beserta warganya.
” Sebab belakangan ini Gunung Lawu mulai terjadi krisis sehingga sering terjadi longsor. Bahkan di Tawangmangu pun mulai terjadi banjir beberapa waktu lalu,” ujar salah satu pegiat kampanye Jaga Lawu, Agung Wahyu Utomo (45).
Dia mengatakan fakta pergeseran terjadinya kerusakan alam harus ditangkap dengan kepekaan dan manusia dituntut untuk melestarikannya.
“Kita ketahui beberapa waktu lalu di Tawangmanguyang merupakan dataran tinggi saja terjadi banjir, ini kan sinyal bahwa keberadaan Gunung Lawu yang selama ini berfungsi menjaga alam sekitar sudah melemah karena dampak ulah manusia,” tandasnya, Senin (22/2/2021).
Untuk itulah menurut Agung, sekarang ini sebelum terlambat, saatnya kita berbuat untuk masyarakat melalui reboisasi Gunung Lawu. Walaupun itu secara mandiri berbasis kepedulian.
Apalagi, diketahui jumlah kasus bencana longsor selama musim hujan 2020-2021 di Kabupaten Karanganyar meningkat pesat. Karena itu, menurut Agung, upaya pencegahan harus segera dilakukan.
Menurut owner Puri Kahuripan itu, pihaknya sudah menggalang program bersama peduli Lawu bersama sejumlah komunitas pecinta alam.
Di antaranya Relawan Gunung Lawu RGL, Anak Gunung Lawu dan Perhutani Karanganyar. Selain itu, program kampanye Jaga Lawu juga akan digalakkan melalui Medsos dengan melibatkan komunitas medsos seperi pengelola situs Facebook Info Warga Karanganyar, Info Wong Karanganyar dan pengelola medsos lainnya.
“Gerakan ini murni berbasis kepedulian terhadap Gunung Lawu, maka kegiatan demi kegiatan terus dilakukan bukan hanya penanaman pohon di Gunung Lawu, tetapi program edukasi lainnya dengan take line menjaga Gunung Lawu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar Titis Sri Jawoyo mengapresiasi munculnya komunitas peduli Lawu karena memang Gunung Lawu harus dirawat dilestarikan, karena endingnya juga untuk kepentingan semua pihak terutama warga sekitar Lawu.
“Kami menyambut baik dan akan mendorong program-program maju seperti itu,” tandasnya.
Titis menjelaskan saat ini kondisi gunung lawu saat ini terdapat longsor relatif banyak meski kategori kecil kecil terutama di tebing pinggir jalan raya, sehingga menjadi viral karena sedikit mengganggu perjalanan wisatawan. Begitu pula banjir yang terjadi juga karena selokan yang tersumbat longsoran. Beni Indra