JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Buntut Banjir Bandang, Bencana Tanah Amblas Landa Tangkil Sragen. Sebanyak 4 Rumah Warga Terpaksa Dirobohkan Karena Membahayakan Keselamatan

Salah satu warga menunjukkan rekahan tanah yang amblas tergerus banjir bandang di Tangkil, Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan deras dan banjir yang melanda Sragen dua hari lalu berdampak luas. Sejumlah permukiman warga di bantaran Sungai Garuda di Desa Tangkil, Sragen mengalami pergerakan dan ambles.

Derasnya gerusan air sungai membuat tanah permukiman warga longsor dan amblas. Tercatat ada empat rumah warga di Desa Tangkil yang kini terpaksa harus dirobohkan karena kondisinya sudah amblas.

Empat rumah itu ada di Dukuh Gabusan RT 2, Desa Tangkil. Masing-masing milik Saino (60), Sukidi (59), Supri (40) dan Suyadi (45).

Data yang dihimpun, gerakan tanah dan amblas itu mulai terjadi sejak Senin (15/2/2021) malam.

Baca Juga :  Ramadhan di Sragen: Patroli Gabungan Samapta Polres Sragen dan Polsek Cegah Balap Liar dan Knalpot Brong

Kebetulan empat rumah tersebut berada di bantaran sungai tepat di tikungan aliran sehingga rawan longsor.

Kepala desa (Kades) Tangkil, Suyono menyampaikan terjadi pergerakan tanah di sekitar sungai yang diakibatkan oleh Luapan sungai Garuda dan Mungkung yang sempat banjir pada Minggu (14/2/2021).

Namun tanah yang berada di sekitar sungai baru longsor pada Senin malam. Menurutnya dari empat rumah itu, dua rumah terpaksa dibongkar total karena sebagian tanah dan bangunan sudah amblas tergerus sungai.

Dua rumah yang dibongkar itu masing-masing milik Saino dan Suyadi. Untuk sementara mereka tinggal di rumah depannya.

Baca Juga :  ASN Sragen Mendapatkan Layanan Penukaran Uang Baru dari Bank Indonesia Solo

”Ada empat rumah warga kami yang amblas dampak banjir kemarin itu. Ini tanggulnya juga sudah melorot. Terpaksa karena kondisinya sudah membahayakan, rumah akhirnya dibongkar,” terang Suyono, Rabu (17/2/2021).

Dua rumah terkena bagian dapur, sedangkan dua lainnya longsor pada bagian pekarangan belakang.

”Tahunya itu pukul 19.00 WIB. Rumah depannya masih aman. Sehingga nggak perlu mengungsi. Tapi ada sambungan listrik di atas rumah itu juga minta digeser, sudah sampaikan ke PLN, khawatirnya kalau tidak dikhawatirkan bahaya kalau rumahnya juga ikut gerak,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com