JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

IDI Masih Pertanyakan Vaksin Nusantara Buatan eks Menkes Terawan, Ini Masalahnya

Vaksinasi Covid-19. Foto: YouTube/Sekretaris Presiden
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Vaksin Nusantara untuk Covid-19 buatan eks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto masih memunculkan pertanyaan di kalangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

Pihak IDI  mempertanyakan pernyataan Terawan ihwal gagasan vaksin Covid-19 buatannya itu. IDI menilai terlalu dini klaim bahwa vaksin tersebut bisa merangsang antibodi seumur hidup.

“Saya belum menemukan laporan di jurnal mengenai laporan uji klinik tahap satunya. Apalagi fase dua, saya juga belum bisa mencari datanya. Jadi klaim yang terlalu dini,” kata Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban, saat dihubungi Tempo, Sabtu (20/2/2021).

Selain Terawan, Vaksin Nusantara ini digagas Universitas Diponegoro, dan Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi.

Belakangan mereka menyebut vaksin telah memasuki uji klinis tahap kedua.

Baca Juga :  MK Kembali Terima Dokumen Amicus Curiae, Kali Ini Datang dari Asosiasi Pengacara Indonesia di AS

Meski begitu, Zubairi mengatakan, sejauh ini belum ada jurnal yang memuat tentang hasil temuan uji klinis tahap satu vaksin tersebut.

Padahal, Zubairi mengatakan bahwa saat ini adalah masanya evidence base vaccine.

“Jadi kalau misalnya ada bukti berdasarkan penelitian bahwa vaksinnya kemungkinan menghasilkan antibodi yang jangka panjang sekali, ya monggo silakan,” ujar Zubairi.

Namun ia meminta agar selesaikan dulu uji klinis fase satu, fase dua, dan fase tiganya tidak harus selesai.

“Kita bisa mendapatkan laporan sementara fase tiga itu bagus sekali,” tegasnya.

Guru Besar Universitas Indonesia itu juga menegaskan setiap penelitian terkait vaksin Covid-19 ini selalu ia dukung.

Namun ia mengingatkan dari penelitian sampai ke kesimpulan tidak bisa langsung ke konklusi dengan perolehan data yang minim.

Baca Juga :  Yakin Mafia Pemilu Tak Bisa Beli MK, Tim AMIN Optimistis Gugatan Pilpres 2024 Bakal Dikabulkan

“Kita di kedokteran tak bisa untuk membuat kesimpulan berdasarkan logika saja. Kita harus berdasarkan bukti ilmiah. Saya memerlukan bukti ilmiah itu untuk bisa mendukung bahwa ini kemungkinan bisa seumur hidup,” kata dia.

Sebagai pembanding, ia mencontohkan para ahli Vaksin Moderna dan Pfizer saja menyatakan belum bisa memprediksi berapa lama daya tahan dari kedua vaksin ini akan bertahan.

Ia mengatakan, mengetahui daya tahan antibodi yang dihasilkan vaksin Covid-19, sejauh ini masih merupakan hal yang sulit.

“Ini hal yang baru yang diteliti, meneliti itu baik. Namun data penelitiannya belum dipublikasikan, namun sudah mengklaim bisa bertahan seumur hidup. Itu saja sih masalahnya,” kata Zubairi soal vaksin Nusantara.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com