JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program Kartu Prakerja kembali dijalankan tahun ini dengan gelombang 12 telah dibuka pada 23-26 Februari 2021 lalu. Kuota untuk gelombang pertama tahun itu sebanyak 600 ribu peserta.
Dengan kembali dijalankannya program ini, Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kemunculan joki yang mengaku dapat membantu kelulusan peserta, maupun maraknya situs-situs pendaftaran palsu.
Disampaikan Head of Legal Project Management Office Program Kartu Prakerja, Gabriel Mukuan, apabila ada seseorang yang mengaku dapat membantu kelulusan peserta, bahkan menjanjikan pasti lolos, maka dipastikan hal itu adalah penipuan.
Ia pun meminta masyarakat agar melaporkan pihak yang menjanjikan jasa joki Kartu Prakerja itu kepada penegak hukum dengan perkara tindakan penipuan. Tak hanya pelaku joki, peserta yang kedapatan juga dapat dijerat kasus yang sama.
“Peserta yang menggunakan jasa joki dengan iming-iming lolos (pendaftaran) bisa masuk unsur penipuan,” ujar Gabriel dalam diskusi virtual, Jumat (26/2/2021).
Ditambahkan Gabriel, joki umumnya akan menawarkan bantuan kepada calon peserta untuk memasukkan data kepesertaan ke situs Kartu Prakerja pada masa pendaftaran dan jika calon peserta merasa dirugikan, mereka dapat menyampaikan laporannya kepada polisi.
Bukti laporan di kepolisian selanjutnya dapat diteruskan ke Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja untuk ditindaklanjuti. Atau sebaliknya, laporan bisa diserahkan lebih dulu kepada Manajemen Pelaksana dan nantinya oleh manajemen akan disampaikan kepada pihak berwenang.
Gabriel menyebut, Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya beragam kasus tindak kriminal yang muncul akibat joki.
Selain itu untuk mengantisipasi maraknya praktik penipuan oleh joki, manajemen juga telah menggencarkan edukasi kepada masyarakat.
“Kami mengedukasi bahwa tidak ada yang bisa jamin lolos atau tidaknya jadi peserta,” tegas Gabriel.
Waspada Situs Palsu
Selain kasus joki, Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja juga meminta masyarakat berhati-hati dengan munculnya situs abal-abal yang mengatasnamakan pemerintah maupun Program Kartu Prakerja.
Situs untuk pendaftaran program Kartu Prakerja hanya melalui prakerja.go.id. Pun dengan akun media sosial hanya menggunakan nama @prakerja.go.id (Instagram), @prakerjagoid (Twitter), dan Facebook Kartu Prakerja.
Pada tahun 2020, manajemen telah menyampaikan sejumlah laporan kepada Bareskrim serta kementerian Komunikasi dan Informatika ihwal adanya situs ilegal yang meminta data pribadi calon peserta Kartu Prakerja.
Gabriel mengatakan situs-situs itu akan langsung diblokir seumpama terdeteksi oleh Kominfo. “Kami bersurat ke Kominfo agar segera ditindaklanjuti,” katanya.