JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Puluhan Relawan Dikerahkan Cari Personel Linmas Asal Kedawung yang Bunuh Diri Terjun dari Jembatan Gantung. Diduga Idap Penyakit Paru Kronis

Relawan gabungan yang ditugaskan melakukan pencarian korban laka air di Jembatan Butuh. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan relawan gabungan diterjunkan untuk melakukan pencarian Pardiyono (66) personel Linmas Desa Pengkok, Kedawung, Sragen yang dikabarkan nekat bunuh diri terjun dari Jembatan Gantung Butuh Minggu (7/2/2021) pagi.

Hingga kini, proses pencarian masih berlangsung dengan menyisir Sungai Bengawan Solo di bawah jembatan hingga ke arah hilir.

Kepala BPBD Sragen, Sugeng Priyanto, dalam keterangannya mengatakan saat ini puluhan relawan gabungan diterjunkan untuk melakukan pencarian korban.

Pencarian akan difokuskan dengan melakukan penyisiran ke sepanjang aliran Bengawan Solo.

“Aparat dan relawan yang bergabung sekitar 23 personel dari BPBD Sragen, Polri dan tim SAR gabungan,” paparnya.

Hasil kajian yang dilakukan petugas, menurutnya korban adalah P (66), warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen. Sugeng mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban diduga mengalami depresi.

“Diduga depresi karena sakit paru sudah lama. Sekitar dua minggu yang lalu sempat bilang sama anaknya akan mengakhiri hidupnya kalau saudara tidak menjenguk,” imbuhnya.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Korban diketahui meninggalkan sepeda motor butut jenis Yamaha bernopol AD 4247 RE di atas jembatan. Menurut Kades Pengkok, Sugimin Cokro, Pardiyono diketahui merupakan anggota Linmas aktif di desanya.

“Iya, beliau adalah anggota Linmas aktif di desa kami. Saya juga kaget mendengar kabar tersebut,” paparnya Minggu (7/2/2021).

Data yang dihimpun di lapangan, aksi bunuh diri diperkirakan sekitar pukul 06.30 WIB. Menurut sejumlah warga sekitar, korban sempat diketahui mengendarai motor di dekat jembatan gantung selebar 1,5 meter itu.

Sesaat kemudian, korban sudah tidak terlihat namun sepeda motornya masih ditinggalkan di lokasi parkir semula. Kemudian di atas jembatan ditemukan sandal dan sarung yang diduga milik korban.

Setelah itu, warga sekitar langsung berhamburan ke lokasi kejadian. Kabar itu kemudian diteruskan ke pihak keluarga di Pengkok, Kedawung.

Kades Sugimin membenarkan bahwa Pardiyono adalah warganya. Ia juga mengaku sudah mendapatkan kabar soal dugaan korban bunuh diri terjun ke Bengawan Solo dari jembatan gantung di Butuh.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

“Iya benar, Pak Pardiyono adalah warga kami. Saya dapat kabar kalau tadi pagi terjun dari jembatan gantung di Butuh. Sepeda motornya ditemukan di dekat jembatan. Saat ini masih dalam pencarian,” jelasnya.

Kades menuturkan pihak keluarga juga sudah menerima informasi tersebut. Saat ini masih dilakukan proses pencarian oleh relawan SAR dan tim gabungan lainnya.

“Beliau memang sudah tua dan sakit-sakitan. Dugaannya mengalami depresi,” tuturnya.

Terpisah, Kasubag Humas Polres Sragen AKP Suwarso membenarkan laporan tersebut. Menurutnya saat ini masih dilakukan pencarian keberadaan korban.

Sementara, dari keterangan salah satu kerabat di Kliwonan, Masaran saat di lokasi kejadian, Pardiyono memang dalam kondisi sedang sakit.

Beberapa hari sebelumnya sempat mengungkapkan rasa kecewanya ketika saudara-saudaranya tak ada satupun yang datang saat diminta silaturahmi menjenguknya di Pengkok Kedawung. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com