JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

3 Janin dan Bayi Dibuang Usai Dilahirkan, Kapolres Sragen Sebut Kemungkinan Hasil Aborsi atau Perselingkuhan. Tim Dikerahkan Sisir Dukun-Dukun Beranak dan Bidan Persalinan!

Kondisi mayat bayi saat dievakuasi dari Kali Sawur Gondang, Sabtu (6/3/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sragen masih mengintensifkan penyelidikan terkait rentetan kasus pembuangan mayat bayi dan janin bayi di beberapa wilayah Sragen belakangan ini.

Polisi menduga mayat bayi yang sebagian masih berupa janin itu merupakan hasil aborsi atau perselingkuhan yang tidak dikehendaki kelahirannya.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi kepada wartawan saat ditemui di Mapolres kemarin mengatakan untuk sementara masih dilakukan penyelidikan atas kasus penemuan mayat bayi itu.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres lain mengingat ada dua lokasi penemuan yang berbatasan dengan wilayah lain.

“Masih belum ada progres. Kita koordinasi juga dengan Polres lain. Karena yang satu lokasi di Masaran itu aliran sungai hulunya dari Karanganyar,” paparnya.

Kapolres menguraikan dari tiga TKP, pihaknya sudah memeriksa bidan-bidan dan rumah bersalin di sekitar lokasi yang kemungkinan membantu persalinan.

Kemudian dukun-dukun beranak juga dilacak untuk mendeteksi ada tidaknya yang membantu persalinan di hari sebelum kejadian.

“Dukun-dukun beranak dan bidan juga sudah kita telusuri,” ujar dia.

Kapolres menyampaikan kasus penemuan mayat dan janin bayi di tiga lokasi dalam dua pekan itu memang jumlah cukup banyak. Sehingga pihaknya akan berupaya secara optimal mengungkapkannya.

Menurutnya, tim akan mengidentifikasi semampunya. Karena kondisi beberapa jenazah bayi memang ditemukan masih berupa janin. Sehingga hal itu menyulitkan untuk bisa diidentifikasi secara maksimal.

Baca Juga :  Tanpa Restu Bapak, Untung Wina Sukowati Calon Bupati Sragen 2024 Nekat Maju Lewat Partai Demokrat: Ini Tekat Saya Sendiri

Kemudian, lokasi penemuan di aliran sungai yang sangat besar dan melibatkan wilayah hukum lain.

“Tapi kami terus berkoordinasi dengan Polres lain untuk bisa memonitor yang berpotensi dijadikan tempat perbuatan tindak pidana itu dilakukan,” tandasnya.

Kapolres menyebut sejauh ini pihaknya sudah melakukan otopsi yang bisa dilakukan. Yang diketahui baru sebatas penyebab kematian.

Tetapi untuk indentitas belum bisa ditemukan, sehingga masih membutuhkan proses yang lebih lanjut guna mengungkap kasus ini.

“Yang pastinya ini merupakan janin atau kandungan yang tidak diharapakan oleh orang tuanya. Atau mungkin hasil hubungan gelap dari hasil perselingkuhan. Kita sendiri juga belum tahu motifnya seperti apa,” tandasnya.

Ditambahkan pembuangan bayi dan janin itu jelas merupakan tindak pidana yang harus diungkap. Kapolres mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menuntaskan kasus tersebut.

“Itu pasal pidananya pembunuhan,” tandasnya.

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , kasus terbaru adalah penemuan jasad janin bayi perempuan di tepi aliran Sungai Bengawan Solo, Kamis (18/3/2021) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Orok bayi di Masaran itu ditemukan di pinggir aliran sungai Bengawan Solo Dukuh Pilang RT 10, Desa Pilang, Kecamatan Masaran.

Baca Juga :  Hujan Deras 4 Jam Sore Tadi, Rumah Warga Desa Jati, Sumberlawang dan Tanon Sragen Terendam Banjir

Jasad janin itu ditemukan oleh warga bernama Subur saat hendak memancing di sungai lokasi kejadian. Sempat dikira bangkai, setelah didekati ternyata adalah jasad janin yang tersangkut diranting pohon bambu.

Hasil identifikasi, ciri-ciri jasad bayi itu berjenis kelamin perempuan, umur orok bayi diperkirakan sekitar 5 bulan. Dan Panjang orok bayi kurang lebih 30 cm.

Kasus penemuan mayat bayi yang diduga dibuang itu sudah yang ketiga kali selama kurun dua pekan dalam bulan Maret ini. Fakta ini menjadi catatan buruk dan keprihatinan tersendiri.

Sebab sepanjang sejarah, baru kali ini ada pembuangan bayi dengan intensitas cukup tinggi di Sragen.

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , sebelumnya kasus pertama di bulan ini terjadi pada Sabtu (6/3/2021) lalu. Mayat bayi mengambang ditemukan pemancing di aliran Kedung Kepu sungai Sawur, Dukuh Winong Rt 22, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang.

Mayat bayi itu ditemukan sudah membusuk dan diperkirakan dua tiga hari dibuang. Kondisinya tali pusar terpotong tidak sempurna diduga lahir tidak dibantu petugas medis.

Kejadian berikutnya ditemukan mayat bayi pada Senin (15/3/2021). Mayat Bayi itu terbungkus tas merah di aliran irigasi atau parit di Kampung Wonowongso RT 2 Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com